Petani Milenial Belitung Kembangkan Pertanian Terintegrasi untuk Edukasi dan Pariwisata
Senin, 13 Desember 2021 - 00:14 WIB
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengapresiasi inovasi yang dilakukan Candra ini. Dedi bersama Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti Sabtu (11/12/2021) menyempatkan diri berkunjung ke kawasan Rimba Alam Bahagia.
Menurut Dedi, generasi milenial menjadi bonus demografi Indonesia yang harus terus diberdayakan, salah satunya di sektor pertanian. “Kementan mendorong dan mendukung DPM/DPA menjadi motor penggerak petani-petani milenial di daerah asal masing-masing,” katanya.
(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)
Menurutnya, bidang usaha pertanian DPM/DPA bervariasi. Seperti misalnya budidaya hortikultura, tanaman pangan, ternak, pengolahan hasil pertanian, peternakan, perkebunan dan jasa alat mesin pertanian hingga agroeduwisata, seperti halnya Rimba Alam Bahagia ini.
Candra, kata Dedi, jeli mengembangan potensi di daerahnya yang indah nan asri yang berlokasi di pinggiran hutan dengan membudidayakan berbagai tanaman hortikultura. “Petani milenial terlebih DPM/DPA harus jeli melihat peluang dan mengembangkannya sesuai karakter dan potensinya,” kata Dedi.
Menurut Dedi, usaha yang ditekuni Candra ini tak hanya menguntungkan dari aspek bisnis, tapi juga berperan dalam menjaga ketahanan pangan, lingkungan dan bermanfaat bagi warga sekitar. “Usaha pertanian yang baik memikirkan keberlangsungan di masa depan, Candra telah melaksanakan itu semua,” puji Dedi.
(Baca juga:Kementan Siap Gaungkan Petani Milenial, Pilar Berkelanjutan Pertanian di Bengkulu)
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meyakini hadirnya DPM/DPA dapat menjadi pengungkit regenerasi petani yang adaptif teknologi serta mendukung terwujudnya target 2,55 juta pengusaha pertanian dari kalangan milenial. “Mereka harus menjadi champion, melakukan trigger serta resonansi kepada petani milenial di daerahnya,” kata Mentan Syahrul.
Menurut Dedi, generasi milenial menjadi bonus demografi Indonesia yang harus terus diberdayakan, salah satunya di sektor pertanian. “Kementan mendorong dan mendukung DPM/DPA menjadi motor penggerak petani-petani milenial di daerah asal masing-masing,” katanya.
(Baca juga:Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian)
Menurutnya, bidang usaha pertanian DPM/DPA bervariasi. Seperti misalnya budidaya hortikultura, tanaman pangan, ternak, pengolahan hasil pertanian, peternakan, perkebunan dan jasa alat mesin pertanian hingga agroeduwisata, seperti halnya Rimba Alam Bahagia ini.
Candra, kata Dedi, jeli mengembangan potensi di daerahnya yang indah nan asri yang berlokasi di pinggiran hutan dengan membudidayakan berbagai tanaman hortikultura. “Petani milenial terlebih DPM/DPA harus jeli melihat peluang dan mengembangkannya sesuai karakter dan potensinya,” kata Dedi.
Menurut Dedi, usaha yang ditekuni Candra ini tak hanya menguntungkan dari aspek bisnis, tapi juga berperan dalam menjaga ketahanan pangan, lingkungan dan bermanfaat bagi warga sekitar. “Usaha pertanian yang baik memikirkan keberlangsungan di masa depan, Candra telah melaksanakan itu semua,” puji Dedi.
(Baca juga:Kementan Siap Gaungkan Petani Milenial, Pilar Berkelanjutan Pertanian di Bengkulu)
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meyakini hadirnya DPM/DPA dapat menjadi pengungkit regenerasi petani yang adaptif teknologi serta mendukung terwujudnya target 2,55 juta pengusaha pertanian dari kalangan milenial. “Mereka harus menjadi champion, melakukan trigger serta resonansi kepada petani milenial di daerahnya,” kata Mentan Syahrul.
(dar)
tulis komentar anda