Ekspor Keripik Buah, Tenant LPDB-KUMKM Ini Optimis Dapatkan Investor di Ajang IFF 2021
Senin, 13 Desember 2021 - 12:14 WIB
Pandemi Covid-19 juga memberikan tekanan yang berat bagi kelangsungan bisnis ACI, sebab presentase penjualan baik dari sisi offline maupun online mengalami penurunan yang signifikan. "Namun di tengah pandemi ini membuat tim ACI mulai improvisasi dalam hal strategi marketing dan menjadikan semangat untuk berkolaborasi dengan petani dan UKM yang lain," kata Anju.
Tak mau larut dalam tekanan pandemi Covid-19, Anju dan tim ACI terus berbenah dan melakukan peningkatan kemampuan baik dari sisi marketing maupun penjualan, imbasnya ACI bisa berangsur-angsur pulih dan tetap berdiri di era pandemi saat ini.
Pasarkan Keripik Buah Lokal ke Mancanegara
Perkembangan bisnis ACI pun tak bisa dianggap sebelah mata, berbagai fasilitas produksi terus dikembangkan oleh ACI, saat ini ACI mampu memproduksi lebih dari 50 ton keripik buah selama satu bulan.
"Untuk penyebaran produk sudah ke seluruh Indonesia walaupun yang terbesar masih Pulau Jawa, sedangkan untuk ke luar negeri kami sudah ekspor ke beberapa negara seperti Taiwan, Hongkong, Korea Selatan, Singapura,dan Kanada, USA," terang Anju.
Dari sisi omzet usaha, ACI mampu membukukan omzet hingga Rp170 juta sampai dengan Rp200 juta perbulan, untuk bulan-bulan yang permintaan pasarnya tinggi yakni di Januari, Oktober, dan Desember.
"Untuk porsi penjualan saat ini 70 persen offline, dan 30 persen online. E-commerce yang kami gunakan yaitu Shopee, Tokopedia, Blibli dan Bukalapak. Sedangkan sosial media yang digunakan Instagram, Facebook, Youtube, Linkedin," tutur Anju.
Optimis Dapatkan Innvestor di Ajang IFF 2021
Anju optimis dengan mengikuti ajang IFF 2021 ini bisa mendapatkan pendanaan dari investor untuk pengembangan fasilitas produksi yang berdampak pada peningkatan kapasitas produksi ACI setiap bulan.
"Ikut IFF 2021 ini optimis mendapatkan Investor yang dapat membantu kami dalam mengembangkan usaha kami, karena produk-produk kami memilki potensi yang sangat bagus baik lokal dan Internasional, selain itu kami sudah memilki banyak buyer existing yang loyal dan channel distribusi," pungkas Anju.
Tak mau larut dalam tekanan pandemi Covid-19, Anju dan tim ACI terus berbenah dan melakukan peningkatan kemampuan baik dari sisi marketing maupun penjualan, imbasnya ACI bisa berangsur-angsur pulih dan tetap berdiri di era pandemi saat ini.
Pasarkan Keripik Buah Lokal ke Mancanegara
Perkembangan bisnis ACI pun tak bisa dianggap sebelah mata, berbagai fasilitas produksi terus dikembangkan oleh ACI, saat ini ACI mampu memproduksi lebih dari 50 ton keripik buah selama satu bulan.
"Untuk penyebaran produk sudah ke seluruh Indonesia walaupun yang terbesar masih Pulau Jawa, sedangkan untuk ke luar negeri kami sudah ekspor ke beberapa negara seperti Taiwan, Hongkong, Korea Selatan, Singapura,dan Kanada, USA," terang Anju.
Dari sisi omzet usaha, ACI mampu membukukan omzet hingga Rp170 juta sampai dengan Rp200 juta perbulan, untuk bulan-bulan yang permintaan pasarnya tinggi yakni di Januari, Oktober, dan Desember.
"Untuk porsi penjualan saat ini 70 persen offline, dan 30 persen online. E-commerce yang kami gunakan yaitu Shopee, Tokopedia, Blibli dan Bukalapak. Sedangkan sosial media yang digunakan Instagram, Facebook, Youtube, Linkedin," tutur Anju.
Optimis Dapatkan Innvestor di Ajang IFF 2021
Anju optimis dengan mengikuti ajang IFF 2021 ini bisa mendapatkan pendanaan dari investor untuk pengembangan fasilitas produksi yang berdampak pada peningkatan kapasitas produksi ACI setiap bulan.
"Ikut IFF 2021 ini optimis mendapatkan Investor yang dapat membantu kami dalam mengembangkan usaha kami, karena produk-produk kami memilki potensi yang sangat bagus baik lokal dan Internasional, selain itu kami sudah memilki banyak buyer existing yang loyal dan channel distribusi," pungkas Anju.
tulis komentar anda