Lampaui Target, Menteri ESDM Resmikan Serentak 7 Penyalur BBM Satu Harga di Kupang

Rabu, 29 Desember 2021 - 11:53 WIB
Saat Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif beserta sejumlah pejabat negara meresmikan secara serentak 7 penyalur BBM Satu Harga di Kupang.
KUPANG - Melengkapi pembangunan Penyalur Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga untuk tahun anggaran 2021, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan secara serentak tujuh penyalur BBM Satu Harga yang tersebar di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Peresmian dipusatkan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tenau, Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Rabu (22/12).

Dengan diresmikannya tujuh Penyalur BBM Satu Harga ini, maka capaian Program BBM Satu Harga Tahun 2021 yang sudah beroperasi menjadi 78 Penyalur atau melebihi target 2021 yang sebanyak 76 Penyalur.

Melalui kebijakan BBM Satu Harga, daerah di luar Jawa dapat menikmati BBM yang harganya sama dengan di pulau Jawa sehingga keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud serta memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah.

"Kehadiran BBM yang terjangkau harganya oleh masyarakat, tidak ada diskriminasi antara satu wilayah dengan wilayah yang lainnya merupakan tujuan dari Pemerintah bagaimana kita bisa menyediakannya dan melaksanakannya," ujar Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.



Hingga tahun 2024, target kumulatif pembangunan penyalur BBM Satu Harga adalah sebanyak 583 penyalur, oleh karena itu Arifin meminta kepada BPH Migas dan PT Pertamina (Persero) dapat mengawal pelaksanaan program ini sesuai target yang ditetapkan.

"Kami minta BPH Migas dan Pertamina bisa menyelesaikannya paling lambat kuartal I tahun 2024. Jadi makin cepat ini dilaksanakan makin cepat ini bisa dinikmati oleh masyarakat, itu yang menjadi tujuan dari keberadaan kita, tujuan dari misi kita," tegas Arifin.

Arifin juga mengingatkan, selain membangun penyalur, yang harus diperhatikan adalah ketersediaan pasokan serta infrastruktur logistik di wilayah terpencil dan sulit terjangkau dapat terus disempurnakan, agar pasokan BBM terjaga dengan baik dan tidak terjadi kelangkaan.

"Percuma kita sudah membangun susah payah tetapi hasilnya tidak sempurna," pungkas Arifin.

Di samping itu, Arifin juga meminta jangan sampai ada antrian yang panjang untuk mendapatkan BBM.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More