Menyiasati Pemakaian Listrik di Rumah Agar Lebih Dihemat
Rabu, 10 Juni 2020 - 14:09 WIB
Tidak hanya sehat, beberapa produk lainnya juga menawarkan gaya hidup praktis, dengan konsekuensi konsumsi energi yang tidak kalah tinggi. Misalnya, strika uap yang bisa mengkonsumsi daya listrik hingga 1.000 watt, namun membantu melicinkan pakaian dengan mudah dan cepat. (Baca juga: Milenial Membuuh Perpustakaan)
Produk semacam ini juga umumnya memiliki desain modern yang bisa menjadi bagian dari elemen estetika interior rumah, misalnya kompor induksi yang penampakannya lebih ramping dan simpel dari kompor gas.
Karena ketidaktahuan, mungkin kita merasa bangga jika perangkat elektronik seperti kulkas, rice cooker, atau blender yang kita beli bertahun-tahun yang lalu masih bisa digunakan. Menurut Ren, justru hal ini perlu diwaspadai peralatan elektronik yang dipakai tentu tidak sebaik awalnya saat masih baru. Selain disebabkan oleh kotoran yang menempel, hal ini juga disebabkan oleh menurunnya kinerja alat tersebut.
“Contohnya blender baru cukup bekerja 3 menit untuk menghaluskan bumbu, sedangkan blender yang sudah sekian lama dipakai bisa menjadi 5 sampai 7 menit. Ini tentunya memboroskan listrik,”tutup Ren.
Tips Jangan Asal Gengsi
Sebelum membeli berbagai produk elektronik berteknologi tinggi, Anda harus mencermati beberapa hal berikut:
1. Jangan utamakan gengsi. Sesuaikan keinginan dengan kebutuhan dan anggaran. Apakah Anda akan sering menggunakannya? Jika tidak, sebaiknya berpikir ulang untuk membelinya saat ini. Ingat semakin lama peralatan elektronik disimpan, semakin menurun kinerjanya. (Baca juga: Buat Kebersamaan di Ruang Makan Lebih Berkesan Saat Lebaran)
2. Perhatikan daya listrik rumah Anda. Rumah yang berdaya listrik 1.300 watt tentunya tidak dapat mendukung produk yang konsumsi listriknya 1.500 watt. Kalaupun ingin menaikkan daya istrik rumah, Anda harus mengingat bahwa semakin tinggi daya semakin tinggi pula tarif tenaga listriknya. (Aprilia S Andyna)
Produk semacam ini juga umumnya memiliki desain modern yang bisa menjadi bagian dari elemen estetika interior rumah, misalnya kompor induksi yang penampakannya lebih ramping dan simpel dari kompor gas.
Karena ketidaktahuan, mungkin kita merasa bangga jika perangkat elektronik seperti kulkas, rice cooker, atau blender yang kita beli bertahun-tahun yang lalu masih bisa digunakan. Menurut Ren, justru hal ini perlu diwaspadai peralatan elektronik yang dipakai tentu tidak sebaik awalnya saat masih baru. Selain disebabkan oleh kotoran yang menempel, hal ini juga disebabkan oleh menurunnya kinerja alat tersebut.
“Contohnya blender baru cukup bekerja 3 menit untuk menghaluskan bumbu, sedangkan blender yang sudah sekian lama dipakai bisa menjadi 5 sampai 7 menit. Ini tentunya memboroskan listrik,”tutup Ren.
Tips Jangan Asal Gengsi
Sebelum membeli berbagai produk elektronik berteknologi tinggi, Anda harus mencermati beberapa hal berikut:
1. Jangan utamakan gengsi. Sesuaikan keinginan dengan kebutuhan dan anggaran. Apakah Anda akan sering menggunakannya? Jika tidak, sebaiknya berpikir ulang untuk membelinya saat ini. Ingat semakin lama peralatan elektronik disimpan, semakin menurun kinerjanya. (Baca juga: Buat Kebersamaan di Ruang Makan Lebih Berkesan Saat Lebaran)
2. Perhatikan daya listrik rumah Anda. Rumah yang berdaya listrik 1.300 watt tentunya tidak dapat mendukung produk yang konsumsi listriknya 1.500 watt. Kalaupun ingin menaikkan daya istrik rumah, Anda harus mengingat bahwa semakin tinggi daya semakin tinggi pula tarif tenaga listriknya. (Aprilia S Andyna)
(ysw)
tulis komentar anda