6.000 Siswa SMK di Jawa Barat Dapat Pelatihan Cyber Security
Rabu, 10 Juni 2020 - 14:25 WIB
BANDUNG - Sebanyak 6.000 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mendapatkan pelatihan cyber security yang digelar Infradigital Foundation bersama Mastercard dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar). Pelatihan ini merupakan salah satu bagian program dari Mastercard Academy 2.0, sebuah flagship program yang dirancang untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan digital yang penting untuk masyarakat Indonesia.
Kepala Bidang PSMK Dinas Pendidikan Jabar Deden Saiful Hidayat mengatakan, kegiatan yang dilakukan dalam program cyber security training ini bermanfaat untuk mempersiapkan anak didik selama 3-5 tahun ke depan dan diharapkan menjadi spektrum baru dalam peminatan SMK. Dia mengaku, untuk mengatasi permasalahan SDM bukanlah hal yang mudah, sehingga senantiasa dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak salah satunya berkolaborasi dengan industri.
“Semoga kelak program ini dapat dirasakan secara menyeluruh bagi seluruh SMK di Jawa Barat,” tutur Deden dalam keterangan tertulisnya saat kick off yang dilakuan secara virtual Selasa (9/6/2020).
(Baca Juga: Mastercard Academy 2.0 Dirancang Ciptakan SDM Kompeten di Era Digital)
Kick off pelatihan tersebut juga diikuti oleh Country Lead, Social Impact and Philantrophy Mastercard Center for Inclusive Growth Charlie Hartono; perwakilan PT Boer Technology Utian Ayuba; ahli Cyber Security dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Budi Raharjo; dan Talent Development Lead – Bukalapak Hendra Etri Gunawan. Selain itu, acara ini juga dihadiri 150 peserta yang terdiri dari kepala sekolah, guru dan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) peserta cyber security training batch 1.
Country Lead, Social Impact and Philantrophy, Mastercard Center for Inclusive Growth Charlie Hartono mengatakan, misi program Mastercard Academy 2.0 adalah memberi pengetahuan serta kemampuan digital yang penting bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya dapat menjadi tech talent berbakat yang memiliki keahlian spesifik di cyber security dan siap memasuki dunia kerja.
Nantinya program Cyber Security Training akan dilaksanakan secara virtual dan terbagi menjadi beberapa sesi mulai dari sesi pendalaman materi, kuis, tugas dan tes. Juga tersedia grup-grup kelas untuk guru dan siswa yang didampingi oleh mentor. Selain itu, di akhir pelatihan, peserta training akan mengikuti sertifikasi keahlian bidang Cyber Security.
Sementara itu, pakar Cyber Security Budi Rahardjo mengatakan, peluang karir Cyber Security terbuka lebar. Namun di sisi lain, sangat susah untuk mendapatkan tech talent yang mempunyai keahlian khusus di bidang Cyber Security. Hal itu terbukti dari pengalaman pribadinya yang kesutitan mendapatkan SDM untuk mengisi posisi di perusahaan Cyber Security yang dikelolanya. “Program semacam ini sangat menarik untuk mempersiapkan talenta yang ada agar sesuai dengan kebutuhan industri, khususnya di bidang Cyber Security,” ujar Budi.
Pada kesempatan yang sama, Muhammad Rofi selaku Ketua Infradigital Foundation mengungkapkan, Program Cyber Security Training memang sangat dibutuhkan oleh lulusan IT dan industri ke depannya. Dia berharap siswa SMK dan para guru bisa memanfaatkan program ini dengan baik.
“Kami dari Infradigital Foundation bersama dengan stakeholder lainnya akan senantiasa berkolaborasi untuk memajukan SMK menjadi SMK Juara Jabar dan lulusannya dapat terserap dengan baik oleh dunia industri," tutur Muhammad Rofi.
Kepala Bidang PSMK Dinas Pendidikan Jabar Deden Saiful Hidayat mengatakan, kegiatan yang dilakukan dalam program cyber security training ini bermanfaat untuk mempersiapkan anak didik selama 3-5 tahun ke depan dan diharapkan menjadi spektrum baru dalam peminatan SMK. Dia mengaku, untuk mengatasi permasalahan SDM bukanlah hal yang mudah, sehingga senantiasa dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak salah satunya berkolaborasi dengan industri.
“Semoga kelak program ini dapat dirasakan secara menyeluruh bagi seluruh SMK di Jawa Barat,” tutur Deden dalam keterangan tertulisnya saat kick off yang dilakuan secara virtual Selasa (9/6/2020).
(Baca Juga: Mastercard Academy 2.0 Dirancang Ciptakan SDM Kompeten di Era Digital)
Kick off pelatihan tersebut juga diikuti oleh Country Lead, Social Impact and Philantrophy Mastercard Center for Inclusive Growth Charlie Hartono; perwakilan PT Boer Technology Utian Ayuba; ahli Cyber Security dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Budi Raharjo; dan Talent Development Lead – Bukalapak Hendra Etri Gunawan. Selain itu, acara ini juga dihadiri 150 peserta yang terdiri dari kepala sekolah, guru dan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) peserta cyber security training batch 1.
Country Lead, Social Impact and Philantrophy, Mastercard Center for Inclusive Growth Charlie Hartono mengatakan, misi program Mastercard Academy 2.0 adalah memberi pengetahuan serta kemampuan digital yang penting bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya dapat menjadi tech talent berbakat yang memiliki keahlian spesifik di cyber security dan siap memasuki dunia kerja.
Nantinya program Cyber Security Training akan dilaksanakan secara virtual dan terbagi menjadi beberapa sesi mulai dari sesi pendalaman materi, kuis, tugas dan tes. Juga tersedia grup-grup kelas untuk guru dan siswa yang didampingi oleh mentor. Selain itu, di akhir pelatihan, peserta training akan mengikuti sertifikasi keahlian bidang Cyber Security.
Sementara itu, pakar Cyber Security Budi Rahardjo mengatakan, peluang karir Cyber Security terbuka lebar. Namun di sisi lain, sangat susah untuk mendapatkan tech talent yang mempunyai keahlian khusus di bidang Cyber Security. Hal itu terbukti dari pengalaman pribadinya yang kesutitan mendapatkan SDM untuk mengisi posisi di perusahaan Cyber Security yang dikelolanya. “Program semacam ini sangat menarik untuk mempersiapkan talenta yang ada agar sesuai dengan kebutuhan industri, khususnya di bidang Cyber Security,” ujar Budi.
Pada kesempatan yang sama, Muhammad Rofi selaku Ketua Infradigital Foundation mengungkapkan, Program Cyber Security Training memang sangat dibutuhkan oleh lulusan IT dan industri ke depannya. Dia berharap siswa SMK dan para guru bisa memanfaatkan program ini dengan baik.
“Kami dari Infradigital Foundation bersama dengan stakeholder lainnya akan senantiasa berkolaborasi untuk memajukan SMK menjadi SMK Juara Jabar dan lulusannya dapat terserap dengan baik oleh dunia industri," tutur Muhammad Rofi.
(fjo)
tulis komentar anda