Minyak Goreng Murah Rp14.000/Liter Belum Ada di Pasar Senen, Ini Alasan Pedagang
Rabu, 02 Februari 2022 - 13:40 WIB
JAKARTA - Sejumlah pedagang di pasar tradisional Pasar Senen, Jakarta Pusat menegaskan tidak akan menurunkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng jika mereka belum mendapatkan subsidi langsung dari Pemerintah.
Salah satu pedagang minyak goreng bernama Sukarsih (45) mengatakan, jika menjual minyak goreng menggunakan harga baru, ia akan merasa rugi dan tidak balik modal dari harga minyak yang sebelumnya ia beli.
“Yang murah belum ada di kami, saya rasa di pasar tradisional belum turun. Katanya sih subsidinya ada, tapi sampai sekarang belum ada. Karena kita juga beli modalnya masih tinggi, ya kan gak mau rugi juga saya jual modal,” kata Sukarsih kepada MNC PORTAL, Rabu (2/2/2022).
Sukarsih mengatakan, bahwa ia masih menjual minyak goreng per liter dengan harga yang lama yaitu Rp38-40 ribu untuk per dua liternya.
“Saya masih jual di harga yang perliternya harga lama, toh karena modalnya juga masih tinggi. Takutnya besok subsidi turun, daripada rugi banyak kan mending pake harga yang lama,” tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Permendag Nomor 6 Tahun 2022 menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng liter dan curah dengan harga murah yang seharusnya mulai berlaku hari kemarin, Selasa (1/2/2022).
“Jadi sebenarnya kalu mau subsidi jangan ke Indomaret atau Alfamart dulu,harusnya ke pasar dulu, kalau ke pasar modern kan orang belanjanya gak sesuai kebutuhan cuman dijatahkan katanya kan? Kan itu gak sesuai keperluannya,” urainya.
Ke depan ia berharap Pemerintah lebih melakukan pemerataan atas stabiliitas harga minyak goreng dari hulu ke hilir, bahkan tak hanya komoditas minyak goreng semua bahan pokok mulai dari gula putih dan pasokan lainnya harus diamankan di tengah pandemi.
Salah satu pedagang minyak goreng bernama Sukarsih (45) mengatakan, jika menjual minyak goreng menggunakan harga baru, ia akan merasa rugi dan tidak balik modal dari harga minyak yang sebelumnya ia beli.
“Yang murah belum ada di kami, saya rasa di pasar tradisional belum turun. Katanya sih subsidinya ada, tapi sampai sekarang belum ada. Karena kita juga beli modalnya masih tinggi, ya kan gak mau rugi juga saya jual modal,” kata Sukarsih kepada MNC PORTAL, Rabu (2/2/2022).
Sukarsih mengatakan, bahwa ia masih menjual minyak goreng per liter dengan harga yang lama yaitu Rp38-40 ribu untuk per dua liternya.
“Saya masih jual di harga yang perliternya harga lama, toh karena modalnya juga masih tinggi. Takutnya besok subsidi turun, daripada rugi banyak kan mending pake harga yang lama,” tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Permendag Nomor 6 Tahun 2022 menetapkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng liter dan curah dengan harga murah yang seharusnya mulai berlaku hari kemarin, Selasa (1/2/2022).
“Jadi sebenarnya kalu mau subsidi jangan ke Indomaret atau Alfamart dulu,harusnya ke pasar dulu, kalau ke pasar modern kan orang belanjanya gak sesuai kebutuhan cuman dijatahkan katanya kan? Kan itu gak sesuai keperluannya,” urainya.
Baca Juga
Ke depan ia berharap Pemerintah lebih melakukan pemerataan atas stabiliitas harga minyak goreng dari hulu ke hilir, bahkan tak hanya komoditas minyak goreng semua bahan pokok mulai dari gula putih dan pasokan lainnya harus diamankan di tengah pandemi.
(akr)
tulis komentar anda