Nah Loh! Konsumen Bingung, Ritel dan Produsen Bingung, Semua Bingung Gegara Minyak Goreng
Kamis, 03 Februari 2022 - 18:46 WIB
JAKARTA - Minyak goreng yang sempat menghilang dari rak-rak penyimpanan di ritel modern dalam dua pekan sejak pemberlakuan minyak goreng satu harga mulai 19 Januari lalu membuat konsumen kebingungan.
Emak-emak yang ingin mendapatkan minyak goreng subsidi seharga Rp14.000 per liter pun harus gigit jari kala itu. Pegawai di sejumlah minimarket menyebut minyak goreng murah tersebut selalu ludes diserbu pembeli dalam hitungan jam, menyisakan minyak goreng nonsubsidi di rak-rak penyimpanan.
Para pengusaha ritel juga menolak dijadikan kambing hitam atas kelangkaan minyak goreng di ritel modern. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey menegaskan, kelangkaan minyak goreng di ritel modern bukan tanggung jawab peritel melainkan pihak distributor.
Menurut Roy, peritel yang tergabung dalam Aprindo hanya menjadi penyedia tempat untuk distribusi minyak goreng subsidi kepada masyarakat, bukan pemasok.
"Masalahnya bukan di ritel, karena ritel nggak bisa produksi minyak. Masalahnya itu di pasokan para distributor. Kita ini kan cuma warung," kata Roy kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Rabu (26/1/2022).
Tak berhenti di situ, minyak goreng satu harga yang semestinya tersedia di pasar tradisional mulai 26 Januari juga nyatanya sangat sulit ditemui.
Menyoal kelangkaan tersebut, salah satu produsen minyak goreng, PT Apical Group atau Apical, menyatakan telah memproduksi minyak goreng sesuai kebutuhan. Namun, kenyataan di lapangan, stok minyak goreng selalu habis sehingga masyarakat sulit mendapatkannya.
Emak-emak yang ingin mendapatkan minyak goreng subsidi seharga Rp14.000 per liter pun harus gigit jari kala itu. Pegawai di sejumlah minimarket menyebut minyak goreng murah tersebut selalu ludes diserbu pembeli dalam hitungan jam, menyisakan minyak goreng nonsubsidi di rak-rak penyimpanan.
Para pengusaha ritel juga menolak dijadikan kambing hitam atas kelangkaan minyak goreng di ritel modern. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey menegaskan, kelangkaan minyak goreng di ritel modern bukan tanggung jawab peritel melainkan pihak distributor.
Baca Juga
Menurut Roy, peritel yang tergabung dalam Aprindo hanya menjadi penyedia tempat untuk distribusi minyak goreng subsidi kepada masyarakat, bukan pemasok.
"Masalahnya bukan di ritel, karena ritel nggak bisa produksi minyak. Masalahnya itu di pasokan para distributor. Kita ini kan cuma warung," kata Roy kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Rabu (26/1/2022).
Tak berhenti di situ, minyak goreng satu harga yang semestinya tersedia di pasar tradisional mulai 26 Januari juga nyatanya sangat sulit ditemui.
Menyoal kelangkaan tersebut, salah satu produsen minyak goreng, PT Apical Group atau Apical, menyatakan telah memproduksi minyak goreng sesuai kebutuhan. Namun, kenyataan di lapangan, stok minyak goreng selalu habis sehingga masyarakat sulit mendapatkannya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda