Harga Minyak Tembus USD93 per Barel, Termahal 7 Tahun Terakhir
Minggu, 06 Februari 2022 - 07:54 WIB
NEW YORK - Harga minyak dunia pada Jumat (4/2) mencetak rekor tertinggi tujuh tahun terakhir. Harga acuan dan Brent menembus USD93 per barel.
Harga minyak tersebut mencapai level tertinggi sejak pecah rekor Oktober 2014 lalu sebesar USD93,70 per barel. Sedangkan West Texas Intermediate menembus angka USD92,31 per barel.
Sebelumnya, angka tertinggi acuan WTI berada di angka USD93,17 per barel September 2014. Melonjaknya harga minyak dunia disebabkan cuaca dingin di Amerika Serikat (AS) hingga gejolak politik di sejumlah negara produsen utama minyak dunia.
Adapun harga minyak dunia diprediksi akan terus naik sepanjang 2022. Kenaikan harga diperparah dengan aksi beberapa negara yang memborong minyak mentah dan menyetok di kilang.
Kepala Strategi Global Nikko Asset Management, John Vail memproyeksikan harga minyak dunia bahkan bisa menembus USD100 per barel tahun ini didorong ketegangan Rusia dan Ukraina. "Tak hanya itu, permintaan global juga meningkat akibat persoalan geopolitik ini," ujar Vail.
Sementara itu, Kepala Analis Komoditas SEB Oslo, Bjarne Scheldrop beranggapan kenaikan harga minyak juga didorong kenaikan harga gas global. Akibatnya, Eropa dan beberapa negara di Asia tak lagi mengandalkan gas sebagai bahan baku utama pembangkit listrik. "Banyak negara di Eropa dan Asia mengandalkan minyak mentah sebagai subtitusi dari gas alam," kata dia.
Harga minyak tersebut mencapai level tertinggi sejak pecah rekor Oktober 2014 lalu sebesar USD93,70 per barel. Sedangkan West Texas Intermediate menembus angka USD92,31 per barel.
Sebelumnya, angka tertinggi acuan WTI berada di angka USD93,17 per barel September 2014. Melonjaknya harga minyak dunia disebabkan cuaca dingin di Amerika Serikat (AS) hingga gejolak politik di sejumlah negara produsen utama minyak dunia.
Adapun harga minyak dunia diprediksi akan terus naik sepanjang 2022. Kenaikan harga diperparah dengan aksi beberapa negara yang memborong minyak mentah dan menyetok di kilang.
Kepala Strategi Global Nikko Asset Management, John Vail memproyeksikan harga minyak dunia bahkan bisa menembus USD100 per barel tahun ini didorong ketegangan Rusia dan Ukraina. "Tak hanya itu, permintaan global juga meningkat akibat persoalan geopolitik ini," ujar Vail.
Sementara itu, Kepala Analis Komoditas SEB Oslo, Bjarne Scheldrop beranggapan kenaikan harga minyak juga didorong kenaikan harga gas global. Akibatnya, Eropa dan beberapa negara di Asia tak lagi mengandalkan gas sebagai bahan baku utama pembangkit listrik. "Banyak negara di Eropa dan Asia mengandalkan minyak mentah sebagai subtitusi dari gas alam," kata dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda