Transisi Energi Dihadang Beragam Persoalan, Tiga Isu Penting Akan Dibahas di G20
Kamis, 10 Februari 2022 - 11:16 WIB
JAKARTA - Menteri ESDM Arifin Tasrif menyampaikan 3 isu penting transisi energi akan menjadi fokus pembahasan dalam momen presidensi G20 . Tiga isu penting inilah yang akan mendorong target Indonesia mencapai nol persen emisi (Net Zero Emission/NZE) pada 2060 mendatang.
"Transisi energi ini mengangkat 3 isu prioritas yaitu akses, teknologi, dan pendanaan. Diharapkan memberi hasil persidangan yang lebih konkret untuk percepatan transisi energi," ujar Arifin dalam cara Peluncuran Transisi Energi G20, Kamis (10/2/2022).
Isu akses mengarah kepada energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua, terutama energi untuk elektrifikasi dan memasak bersih.
Isu teknologi difokuskan untuk membangkitkan lebih banyak energi dengan cara yang lebih efisien atau dengan cara baru. Penyimpanan energi akan menjadi salah satu topik yang diangkat dalam topik teknologi, termasuk sistem energi rendah karbon, pembangunan industri bersih, integrasi energi terbarukan hingga efisiensi energi.
Terakhir dan yang paling penting, isu pendanaan. Transisi energi membutuhkan proyek-proyek baru hingga investasi baru agar pembangkit listrik bersih dapat berkembang secara masif.
Arifin menjelaskan, Indonesia meminta dukungan negara-negara lain dalam agar transisi energi ini berjalan dengan lancar. Bukan hanya untuk Indonesia, namun bagi negara-negara anggota KTT G20 dan pemangku kepentingan terkait.
"Kami mohon dukungannya untuk kita bisa saling bersinergi untuk bisa mensukseskan pilar transisi energi sekaligus memperkuat semangat transisi energi yang berkelanjutan di masing-masing forum G20," tutup Arifin.
"Transisi energi ini mengangkat 3 isu prioritas yaitu akses, teknologi, dan pendanaan. Diharapkan memberi hasil persidangan yang lebih konkret untuk percepatan transisi energi," ujar Arifin dalam cara Peluncuran Transisi Energi G20, Kamis (10/2/2022).
Isu akses mengarah kepada energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern untuk semua, terutama energi untuk elektrifikasi dan memasak bersih.
Isu teknologi difokuskan untuk membangkitkan lebih banyak energi dengan cara yang lebih efisien atau dengan cara baru. Penyimpanan energi akan menjadi salah satu topik yang diangkat dalam topik teknologi, termasuk sistem energi rendah karbon, pembangunan industri bersih, integrasi energi terbarukan hingga efisiensi energi.
Terakhir dan yang paling penting, isu pendanaan. Transisi energi membutuhkan proyek-proyek baru hingga investasi baru agar pembangkit listrik bersih dapat berkembang secara masif.
Arifin menjelaskan, Indonesia meminta dukungan negara-negara lain dalam agar transisi energi ini berjalan dengan lancar. Bukan hanya untuk Indonesia, namun bagi negara-negara anggota KTT G20 dan pemangku kepentingan terkait.
Baca Juga
"Kami mohon dukungannya untuk kita bisa saling bersinergi untuk bisa mensukseskan pilar transisi energi sekaligus memperkuat semangat transisi energi yang berkelanjutan di masing-masing forum G20," tutup Arifin.
(nng)
tulis komentar anda