AS Balas Serang Rusia dengan Sanksi Baru, Wall Street Ditutup Naik Tajam
Jum'at, 25 Februari 2022 - 07:22 WIB
NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street berakhir naik tajam pada perdagangan Kamis (24/2/2022) waktu setempat, dipimpin oleh kenaikan 3% di Nasdaq. Pasar rebound karena Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meluncurkan sanksi ekonomi baru yang keras terhadap Rusia setelah Moskow memulai invasi ke Ukraina .
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 92,07 poin, atau 0,28% menjadi 33.223,83. Sementara S&P 500 bertambah 63,2 poin yang setara 1,50% ke level 4.288,7 dan Nasdaq Composite meningkat 436,10 poin atau 3,34% di posisi 13.473,59.
Untuk S&P 500 naik lebih dari 1%, mengakhiri penurunan empat hari di tengah kekhawatiran atas meningkatnya krisis Baltik. Disusul Dow Jones juga berakhir di wilayah positif menjelang akhir pekan.
Setelah berkonsultasi dengan rekan-rekan dari negara-negara Group of Seven, Biden mengumumkan langkah-langkah untuk menghambat kemampuan Rusia dalam melakukan bisnis terkait mata uang utama dunia, bersama dengan sanksi terhadap bank dan perusahaan milik negara.
Presiden Joe Biden mengumumkan sanksi 'tahap pertama' bagi Rusia. Biden menandatangani perintah eksekutif pada Senin (21/2) di mana setiap lembaga di sektor jasa keuangan Rusia menjadi target sanksi lebih lanjut. Diketahui lebih dari 80 persen transaksi valuta asing harian Rusia dan setengah dari perdagangannya dilakukan dalam nominal dolar AS.
Washington memberikan sanksi kepada dua bank milik negara Rusia, yakni Bank pembangunan negara Vnesheconombank (VEB) dan Perusahaan Saham Gabungan Publik Promsvyazbank (PSB). Menurut Associated Press, VEB sangat krusial bagi kemampuan Rusia untuk mengumpulkan dana, sedangkan PSB sangat penting bagi sektor pertahanan Rusia.
Gedung Putih memperingatkan warga Amerika bahwa konflik dapat menyebabkan harga bahan bakar yang lebih tinggi di AS. Namun para pejabat AS telah bekerja dengan negara-negara lain terkait pelepasan gabungan minyak tambahan dari cadangan minyak mentah strategis global.
Ketiga indeks utama sempat terkena aksi jual di awal perdagangan saat berita invasi Rusia ke Ukraina muncul, dengan Nasdaq turun lebih dari 3% pada pembukaan. Indeks mencapai tertinggi sesi setelah komentar Biden dan rally menjelang penutupan.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 92,07 poin, atau 0,28% menjadi 33.223,83. Sementara S&P 500 bertambah 63,2 poin yang setara 1,50% ke level 4.288,7 dan Nasdaq Composite meningkat 436,10 poin atau 3,34% di posisi 13.473,59.
Untuk S&P 500 naik lebih dari 1%, mengakhiri penurunan empat hari di tengah kekhawatiran atas meningkatnya krisis Baltik. Disusul Dow Jones juga berakhir di wilayah positif menjelang akhir pekan.
Setelah berkonsultasi dengan rekan-rekan dari negara-negara Group of Seven, Biden mengumumkan langkah-langkah untuk menghambat kemampuan Rusia dalam melakukan bisnis terkait mata uang utama dunia, bersama dengan sanksi terhadap bank dan perusahaan milik negara.
Presiden Joe Biden mengumumkan sanksi 'tahap pertama' bagi Rusia. Biden menandatangani perintah eksekutif pada Senin (21/2) di mana setiap lembaga di sektor jasa keuangan Rusia menjadi target sanksi lebih lanjut. Diketahui lebih dari 80 persen transaksi valuta asing harian Rusia dan setengah dari perdagangannya dilakukan dalam nominal dolar AS.
Washington memberikan sanksi kepada dua bank milik negara Rusia, yakni Bank pembangunan negara Vnesheconombank (VEB) dan Perusahaan Saham Gabungan Publik Promsvyazbank (PSB). Menurut Associated Press, VEB sangat krusial bagi kemampuan Rusia untuk mengumpulkan dana, sedangkan PSB sangat penting bagi sektor pertahanan Rusia.
Gedung Putih memperingatkan warga Amerika bahwa konflik dapat menyebabkan harga bahan bakar yang lebih tinggi di AS. Namun para pejabat AS telah bekerja dengan negara-negara lain terkait pelepasan gabungan minyak tambahan dari cadangan minyak mentah strategis global.
Ketiga indeks utama sempat terkena aksi jual di awal perdagangan saat berita invasi Rusia ke Ukraina muncul, dengan Nasdaq turun lebih dari 3% pada pembukaan. Indeks mencapai tertinggi sesi setelah komentar Biden dan rally menjelang penutupan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda