Profil Zaki Yamani, Menteri Perminyakan Arab Saudi yang Berani Embargo Minyak

Rabu, 09 Maret 2022 - 11:24 WIB
Ia diangkat sebagai Menteri Perminyakan dan Sumber Daya Mineral pada 9 Maret 1962. Selama bertugas, Yamani dipandang sebagai pribadi yang ramah, santun dan nada bicaranya yang lembut. Melansir The Guardian, Yamani mulai menjabat pada masa pemerintahan Raja Saud, dan berhenti menjadi menteri saat Raja Fahd berkuasa di tahun 1986.

Yamani aktif dalam organisasi OPEC selama 25 tahun dan sangat berpengaruh. Selama dekade 1960-an, harga minyak bumi hanya 2 dolar AS per barel. Yamani pun tegas melakukan embargo sebagai bentuk protes kepada pemerintah AS yang terus mendukung Israel. Akibat terjadinya krisis minyak, harga minyak dunia naik berkali-kali lipat.



Hingga tahun 1973, Saudi menerima keuntungan dari minyak sebesar 9 sampai 9 juta miliar dolar AS per tahun. Bahkan, saat musim semi 1974, pendapatan Saudi melonjak hingga 34 miliar dolar AS. Di bawah kendali Yamani, Saudi juga berhasil melepaskan dominasi perusahaan minyak asal AS.

Ia melakukan serangkaian langkah yang menghasilkan kepemilikan Arab Saudi atas Aramco di tahun 1976. Alhasil, Arab Saudi menjadi kekuatan utama minyak di Timur Tengah.

Yamani diberhentikan sebagai menteri pada 1986 secara mendadak. Dia dinilai gagal melakukan strategi guna menopang harga minyak mentah. Pada 23 Februari 2021, Yamani meninggal di Inggris dan dimakamkan tanah kelahirannya.
(nng)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More