Transformasi Digital dengan Modernisasi Platform Jadi Andalan Tingkatkan Kinerja Perusahaan
Jum'at, 18 Maret 2022 - 17:24 WIB
Tingginya kebutuhan akan platform yang modern ini, telah diprediksi oleh IDC. Hal ini didorong oleh semakin meningkatnya ancaman di dunia maya dan kebutuhan akan fungsionalitas baru. IDC memperkirakan, hingga 65% organisasi akan secara agresif memodernisasi sistem lama mereka dengan melakukan investasi platform teknologi baru yang lebih ekstensif hingga tahun 2023.
Mevira Munindra, Country Manager IDC Indonesia, mengatakan bahwa pada tahun 2023, 1 dari 3 perusahaan akan menghasilkan lebih dari 30% pendapatan mereka dari produk dan layanan digital. Ini merupakan peningkatan dibandingkan 1 dari 5 perusahaan pada tahun 2020 (Sumber: IDC ASEAN FutureScape 2022).
Prediksi IDC lainnya bahwa pada 2022 ekonomi digital akan menjadi arus utama. Setidaknya 65% PDB Asia/Pasifik berasal dari produk dan layanan digital. Ini memperlihatkan bahwa ada titik terang pemulihan (recovery horizons) di tengah pandemi yang masih berlangsung, khususnya dalam sektor ekonomi.
Berdasarkan data IDC Black Book, 2021, belanja ICT perusahaan di Indonesia diperkirakan mencapai Rp123 Triliun pada 2022, tumbuh 6,8% dibandingkan tahun 2021. Diperkirakan juga dalam 5 tahun ke depan, pasar akan tumbuh sebesar 9,2% (CAGR 2020-2025) yang mencapai Rp159 triliun, didorong oleh services dan software sejalan dengan transformasi digital dalam organisasi.
“Sekitar 90% perusahaan Indonesia mengharapkan setidaknya memiliki pengeluaran TI yang sama dengan tahun lalu di mana sebagian besar pengeluaran teknologi difokuskan pada cloud, analytics, security and productivity/communication apps, connectivity solution,” jelas Mevira.
Onno W. Purbo, Indonesia IT Expert, membenarkan bahwa teknologi SD-WAN merupakan solusi bagi perusahaan agar lebih agile. Perusahaan bisa berinvestasi dengan cara membeli yang kemudian dikelola sendiri.
“Tentu ini akan menjadi PR tersendiri bagi perusahaan. Namun, bagi mereka yang tidak mau repot, pasti mempercayakan pengelolaannya kepada vendor. Mereka tahunya beres, terkelola dengan baik dan lebih terjamin keamanannya,” ujarnya.
Layanan SDWAN ini berpotensi untuk diimplementasi oleh industri unggulan yaitu perbankan dan layanan keuangan, kemudian sektor manufacturing, retail and distribution selanjutnya adalah sektor pemerintahan berupa E-Government atau digital government dan terakhir sektor resources atau sumber daya.
Mevira Munindra, Country Manager IDC Indonesia, mengatakan bahwa pada tahun 2023, 1 dari 3 perusahaan akan menghasilkan lebih dari 30% pendapatan mereka dari produk dan layanan digital. Ini merupakan peningkatan dibandingkan 1 dari 5 perusahaan pada tahun 2020 (Sumber: IDC ASEAN FutureScape 2022).
Prediksi IDC lainnya bahwa pada 2022 ekonomi digital akan menjadi arus utama. Setidaknya 65% PDB Asia/Pasifik berasal dari produk dan layanan digital. Ini memperlihatkan bahwa ada titik terang pemulihan (recovery horizons) di tengah pandemi yang masih berlangsung, khususnya dalam sektor ekonomi.
Berdasarkan data IDC Black Book, 2021, belanja ICT perusahaan di Indonesia diperkirakan mencapai Rp123 Triliun pada 2022, tumbuh 6,8% dibandingkan tahun 2021. Diperkirakan juga dalam 5 tahun ke depan, pasar akan tumbuh sebesar 9,2% (CAGR 2020-2025) yang mencapai Rp159 triliun, didorong oleh services dan software sejalan dengan transformasi digital dalam organisasi.
“Sekitar 90% perusahaan Indonesia mengharapkan setidaknya memiliki pengeluaran TI yang sama dengan tahun lalu di mana sebagian besar pengeluaran teknologi difokuskan pada cloud, analytics, security and productivity/communication apps, connectivity solution,” jelas Mevira.
Onno W. Purbo, Indonesia IT Expert, membenarkan bahwa teknologi SD-WAN merupakan solusi bagi perusahaan agar lebih agile. Perusahaan bisa berinvestasi dengan cara membeli yang kemudian dikelola sendiri.
“Tentu ini akan menjadi PR tersendiri bagi perusahaan. Namun, bagi mereka yang tidak mau repot, pasti mempercayakan pengelolaannya kepada vendor. Mereka tahunya beres, terkelola dengan baik dan lebih terjamin keamanannya,” ujarnya.
Layanan SDWAN ini berpotensi untuk diimplementasi oleh industri unggulan yaitu perbankan dan layanan keuangan, kemudian sektor manufacturing, retail and distribution selanjutnya adalah sektor pemerintahan berupa E-Government atau digital government dan terakhir sektor resources atau sumber daya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda