Ini Profil China Eastern Airlines yang Pesawatnya Jatuh: Salah Satu Maskapai yang Termuda dan Terbesar di Dunia
Senin, 21 Maret 2022 - 19:31 WIB
JAKARTA - China Eastern Airlines (CEA) Co tengah berduka. Salah satu pesawatnya berjenis Boeing 737 jatuh di pegunungan di Tengxian, Guangxi, China bagian selatan, hari ini, Senin (21/3/2022). Pesawat berkode MU5735 itu membawa sekitar 132 penumpang, terdiri dari 123 penumpang dan sembilan awak.
Hingga kini belum diketahui nasib seluruh penumpang maskapai tersebut. Sebagai wujud empati atas kecelakaan itu, pihak maskapai pun mengubah tampilan warna situs perusahaan menjadi hitam putih (monokrom).
CEA adalah adalah salah satu maskapai terbesar dunia yang terbilang muda. Di China sendiri maskapai ini masuk dalam tiga besar perusahaan penerbangan China.
Didirikan pada Januari 1957 di Shanghai, CEA yang saat itu hanya bermodal satu skuadron, kemudian menjelma menjadi gurita di industri penerbangan China, bahkan dunia. Saat ini CEA mengoperasikan armada modern lebih dari 730 pesawat, dengan jaringan penerbangan du 1.036 tujuan di 170 negara.
Omzet penumpang tahunan CEA melebihi lebih dari 130 juta, dan masuk dalam peringkat 10 teratas di antara maskapai global. CEA mengoperasikan 111 cabang domestik dan luar negeri di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, CEA telah berhasil meluncurkan rute baru di sepanjang Belt and Road (Jalur Sutra).
Maskapai yang terdaftar di pasar saham New York, Hong Kong, dan Shanghai ini memiliki dua hub inti domestik di Beijing dan Shanghai dengan empat bandara, dan hub regional di Xi'an, Kunming dan kota-kota lain. Lingkup bisnis di China mencakup semua bandara di kotamadya dan ibu kota provinsi serta bandara dengan omzet di atas 10 juta penumpang.
Dalam beberapa tahun terakhir, CEA telah memenangkan sejumlah penghargaan bergengsi di dalam dan luar negeri. Di antaranya Flight Safety Diamond Award oleh CAAC (penghargaan keselamatan penerbangan tertinggi di China). Lalu sembilan tahun berturut-turut Top 50 Most Valuable Chinese Brand oleh lembaga pemeringkat WPP, dan empat tahun berturut-turut nominasi "Global Top 500 Most Valuable Brand" oleh lembaga pemeringkat merek Inggris - Brand Finance.
Hingga kini belum diketahui nasib seluruh penumpang maskapai tersebut. Sebagai wujud empati atas kecelakaan itu, pihak maskapai pun mengubah tampilan warna situs perusahaan menjadi hitam putih (monokrom).
CEA adalah adalah salah satu maskapai terbesar dunia yang terbilang muda. Di China sendiri maskapai ini masuk dalam tiga besar perusahaan penerbangan China.
Didirikan pada Januari 1957 di Shanghai, CEA yang saat itu hanya bermodal satu skuadron, kemudian menjelma menjadi gurita di industri penerbangan China, bahkan dunia. Saat ini CEA mengoperasikan armada modern lebih dari 730 pesawat, dengan jaringan penerbangan du 1.036 tujuan di 170 negara.
Omzet penumpang tahunan CEA melebihi lebih dari 130 juta, dan masuk dalam peringkat 10 teratas di antara maskapai global. CEA mengoperasikan 111 cabang domestik dan luar negeri di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, CEA telah berhasil meluncurkan rute baru di sepanjang Belt and Road (Jalur Sutra).
Maskapai yang terdaftar di pasar saham New York, Hong Kong, dan Shanghai ini memiliki dua hub inti domestik di Beijing dan Shanghai dengan empat bandara, dan hub regional di Xi'an, Kunming dan kota-kota lain. Lingkup bisnis di China mencakup semua bandara di kotamadya dan ibu kota provinsi serta bandara dengan omzet di atas 10 juta penumpang.
Baca Juga
Dalam beberapa tahun terakhir, CEA telah memenangkan sejumlah penghargaan bergengsi di dalam dan luar negeri. Di antaranya Flight Safety Diamond Award oleh CAAC (penghargaan keselamatan penerbangan tertinggi di China). Lalu sembilan tahun berturut-turut Top 50 Most Valuable Chinese Brand oleh lembaga pemeringkat WPP, dan empat tahun berturut-turut nominasi "Global Top 500 Most Valuable Brand" oleh lembaga pemeringkat merek Inggris - Brand Finance.
(uka)
tulis komentar anda