Harga Minyak Terus Melaju, Uni Eropa Bimbang Mau Embargo Minyak Rusia

Selasa, 22 Maret 2022 - 13:51 WIB
Harga minyak mentah terus melaju. Foto/Ilustrasi
JAKARTA - Harga minyak mentah atau crude oil mengalami kenaikan pada perdagangan Selasa (22/3/2022), memperpanjang laju penguatan yang terjadi pada sesi sebelumnya.

Berdasarkan data New York Mercantile Exchange (NYMEX) hingga pukul 12:29 WIB, minyak West Texas Intermediate (WTI) kontrak April 2022 naik 1,96% di USD114,32 per barel, sementara WTI Mei 2022 menguat 2,38% di USD112,59 per barel.

Sementara harga minyak Brent Mei 2022 di ICE Newcastle menanjak 2,58% di USD118,60 per barel, menambah kenaikan menjadi 18,93% yang dicapai 5 sesi terakhir. Adapun Brent Juni 2022 melesat 2,43% di USD114,64 per barel.





Kemungkinan Uni Eropa (UE) menjatuhkan sanksi embargo minyak mentah terhadap Rusia masih terus membebani komoditas ini, selain sentimen serangan kelompok Houthi Yaman di fasilitas minyak dan gas Arab Saudi.

Dilaporkan Reuters, Selasa (22/3/2022), para menteri luar negeri Uni Eropa terpecah menjadi dua kubu apakah akan mengukuti jejak Amerika Serikat (AS) dalam memberikan sanksi terhadap minyak Rusia, ataukah berada di sisi Jerman dan Belanda yang menyatakan bahwa Eropa masih bergantung atas pasokan bahan bakar fosil asal Negeri Beruang Merah.

"Tampaknya sektor energi minyak bakal mengalami kekurangan pasokan dalam waktu dekat," kata Analis OANDA Edward Moya, dilansir Reuters, Selasa (22/3/2022).



Moya menilai kenaikan harga minyak juga terus dipicu oleh krisis geopolitik Rusia-Ukraina yang tak berujung, sekaligus serangan di Saudi. "Saat ini tampaknya risikonya meningkat dan itu bisa mendorong harga minyak mentah lebih tinggi," tuturnya.

Seperti diketahui, kubu yang menolak embargo energi dari Rusia berpendapat bahwa langkah yang dilakukan AS dan Inggris adalah pilihan yang memecah belah bagi 27 negara Uni Eropa yang masih bergantung atas total 40% cadangan gas Rusia.

Sementara negara yang setuju embargo energi, menyatakan bahwa Eropa perlu mempertegas sikap mereka atas serangan Rusia di wilayah-wilayah vital Ukriana, termasuk pengeboman di pelabuhan Mariupol.

"Mengapa Eropa harus memberi Putin lebih banyak waktu untuk mendapatkan lebih banyak uang dari minyak dan gas? Inilah saat untuk menghentikannya," tandas Menteri Luar Negeri Lithuania Gabrielius Landsbergis.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More