Rebut Kapal Pesiar Mewah Miliarder Rusia, Inggris Sembunyikan Siapa Pemiliknya
Rabu, 06 April 2022 - 10:45 WIB
LONDON - Inggris telah menyita superyacht atau kapal pesiar mewah pertamanya di perairan Inggris sebagai bagian dari sanksi terhadap Rusia. Kapal pesiar senilai USD38 juta atau setara Rp543,5 miliar (Kurs Rp14.303 per USD), bernama Phi dimiliki oleh seorang pengusaha Rusia yang tidak disebutkan namanya.
Menteri Transportasi, Grant Shapps mengatakan, individu tersebut saat ini tidak termasuk dalam target sanksi tetapi diketahui memiliki "hubungan dekat" dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Seperti diketahui Inggris sebelumnya telah memperkenalkan serangkaian sanksi terhadap individu dan bisnis Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina.
Phi yang memiliki panjang 58,5 m (192 kaki) pertama kali diidentifikasi berpotensi dimiliki oleh miliarder Rusia pada 13 Maret, tetapi kepemilikannya "sengaja disembunyikan dengan baik", kata pemerintah.
Ia menambahkan, bahwa perusahaan kapal terdaftar milik perusahaan yang berbasis di pulau-pulau Karibia St Kitts dan Nevis, tetapi justru membawa bendera Malta untuk menyembunyikan asal-usulnya.
Departemen Transportasi (DfT) enggan berkomentar mengapa tidak menyebutkan nama individu yang memiliki kapal pesiar tersebut. Shapps mengatakan, langkah itu adalah "peringatan yang jelas dan keras bagi Putin dan kroni-kroninya".
"Kapal tidak akan pergi kemanapun untuk saat ini. Orang-orang yang mendapat manfaat dari rezim (Putin) tidak dapat memperoleh manfaat dari berlayar di sekitar London dan Inggris dengan kapal seperti ini," tegasnya.
Di situs webnya, produsen kapal Royal Huisman menggambarkan Phi - yang dinamai berdasarkan konsep matematika atau dikenal sebagai Rasio Emas- disebutnya "sangat sensual". Kapal pesiar berwarna biru cerah menampilkan apa yang oleh para pembangun disebut "gudang anggur tak terbatas", dengan fasilitas kolam renang air tawar dan apartemen penthouse di dek atas.
Kapal, yang dibangun di Belanda, melakukan pelayaran perdananya tahun lalu. Para pejabat Inggris terlihat naik Phi di Canary Wharf, London timur. Kapal itu berada di ibukota untuk upacara penghargaan superyacht dan dijadwalkan segera berangkat.
Namun kapal pesiar itu ditahan di bawah Peraturan Rusia (Ue Exit) 2019. Peraturan tersebut mengatakan menteri luar negeri "dapat memberikan 'arah gerakan' ke setiap 'kapal yang dimiliki, dikendalikan, disewa atau dioperasikan oleh orang-orang yang terhubung dengan Rusia'," menurut Benjamin Maltby, mitra di firma hukum internasional Keystone Law.
Kapal pesiar Phi termasuk di dalamnya, dimana sebagai kapal dan arah pergerakan disebut memungkinkan untuk menahannya. Tetapi Benjamin Maltby mengatakan keputusan, menyita kapal dapat ditantang di bawah hukum hak asasi manusia, yang memberi setiap individu hak untuk "menikmati damai" dari harta benda mereka.
Menteri Transportasi, Grant Shapps mengatakan, individu tersebut saat ini tidak termasuk dalam target sanksi tetapi diketahui memiliki "hubungan dekat" dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Seperti diketahui Inggris sebelumnya telah memperkenalkan serangkaian sanksi terhadap individu dan bisnis Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina.
Baca Juga
Phi yang memiliki panjang 58,5 m (192 kaki) pertama kali diidentifikasi berpotensi dimiliki oleh miliarder Rusia pada 13 Maret, tetapi kepemilikannya "sengaja disembunyikan dengan baik", kata pemerintah.
Ia menambahkan, bahwa perusahaan kapal terdaftar milik perusahaan yang berbasis di pulau-pulau Karibia St Kitts dan Nevis, tetapi justru membawa bendera Malta untuk menyembunyikan asal-usulnya.
Departemen Transportasi (DfT) enggan berkomentar mengapa tidak menyebutkan nama individu yang memiliki kapal pesiar tersebut. Shapps mengatakan, langkah itu adalah "peringatan yang jelas dan keras bagi Putin dan kroni-kroninya".
"Kapal tidak akan pergi kemanapun untuk saat ini. Orang-orang yang mendapat manfaat dari rezim (Putin) tidak dapat memperoleh manfaat dari berlayar di sekitar London dan Inggris dengan kapal seperti ini," tegasnya.
Di situs webnya, produsen kapal Royal Huisman menggambarkan Phi - yang dinamai berdasarkan konsep matematika atau dikenal sebagai Rasio Emas- disebutnya "sangat sensual". Kapal pesiar berwarna biru cerah menampilkan apa yang oleh para pembangun disebut "gudang anggur tak terbatas", dengan fasilitas kolam renang air tawar dan apartemen penthouse di dek atas.
Baca Juga
Kapal, yang dibangun di Belanda, melakukan pelayaran perdananya tahun lalu. Para pejabat Inggris terlihat naik Phi di Canary Wharf, London timur. Kapal itu berada di ibukota untuk upacara penghargaan superyacht dan dijadwalkan segera berangkat.
Namun kapal pesiar itu ditahan di bawah Peraturan Rusia (Ue Exit) 2019. Peraturan tersebut mengatakan menteri luar negeri "dapat memberikan 'arah gerakan' ke setiap 'kapal yang dimiliki, dikendalikan, disewa atau dioperasikan oleh orang-orang yang terhubung dengan Rusia'," menurut Benjamin Maltby, mitra di firma hukum internasional Keystone Law.
Kapal pesiar Phi termasuk di dalamnya, dimana sebagai kapal dan arah pergerakan disebut memungkinkan untuk menahannya. Tetapi Benjamin Maltby mengatakan keputusan, menyita kapal dapat ditantang di bawah hukum hak asasi manusia, yang memberi setiap individu hak untuk "menikmati damai" dari harta benda mereka.
(akr)
tulis komentar anda