Deretan Negara yang Berutang ke China, Nomor 3 Terpaksa Lepas Tanah 1.000 Km2
Selasa, 12 April 2022 - 13:17 WIB
The New York Times melaporkan dimensi militer investasi yang muncul pada Desember 2018, menyebutnya sebagai jebakan utang yang buram dan tidak diatur dengan baik. Para ahli memperkirakan bahwa Pakistan akan membutuhkan hampir 40 tahun untuk membayar kembali utangnya ke China.
Sejumlah pakar juga mengatakan bahwa CPEC menempatkan kepentingan Pakistan di bawah kepentingan China, dan ketergantungan ekonomi Pakistan semakin meningkat pada China dapat menjadi ancaman bagi kedaulatan negara tersebut.
China dan Pakistan juga menandatangani perjanjian pada 2017 untuk membangun lima proyek pembangkit listrik tenaga air, dengan China menginvestasikan sebesar USD50 miliar.
Menurut Hassan Abbas, seorang sarjana Pakistan-Amerika dalam studi Asia Selatan dan Timur Tengah, tertunda-tundanya proyek kemungkinan akan meningkatkan biaya hingga USD98 miliar. Dengan akumulasi bunga hampir USD5 miliar per tahun, Pakistan harus membayar hampir USD200 miliar selama 20 tahun ke China.
Para ahli berpendapat bahwa utang tersebut dapat memberikan pengaruh yang tidak semestinya kepada China dalam urusan internal Pakistan. Bagian dari perjanjian itu dibatalkan oleh Pakistan pada akhir 2017 karena keberatan dengan persyaratannya.
3. Tajikistan
Tajikistan juga merupakan salah satu negara yang berutang ke China. Sebanyak 77% dari total portofolio pinjaman Tajikistan terdiri dari pinjaman China. Pada tahun 2011, parlemen Tajikistan setuju untuk menyerahkan sekitar 1.000 km2 (390 mil persegi) tanah ke China dengan imbalan pembebasan utang yang belum dibayar sebesar ratusan juta dolar.
Utang Tajikistan pada tahun 2018 kepada kreditur asing diperkirakan mencapai USD2,9 miliar, di antaranya USD1,2 miliar merupakan utang kepada Bank Exim (Ekspor-Impor) China. Tahun itu, laporan menunjukkan bahwa TBEA yang berbasis di Xinjiang diberikan konsesi tambang emas sebagai imbalan atas biaya perusahaan untuk membangun pembangkit listrik 400 megawatt (MW) di Dushanbe.
Pada akhir tahun 2020, total utang luar negeri Tajikistan mendekati USD3,1 miliar; dari jumlah ini, USD1,12 miliar atau sekitar 37% dari totalnya terutang kepada Exim Bank of China.
4. Sejumlah negara di Afrika
Sejumlah pakar juga mengatakan bahwa CPEC menempatkan kepentingan Pakistan di bawah kepentingan China, dan ketergantungan ekonomi Pakistan semakin meningkat pada China dapat menjadi ancaman bagi kedaulatan negara tersebut.
China dan Pakistan juga menandatangani perjanjian pada 2017 untuk membangun lima proyek pembangkit listrik tenaga air, dengan China menginvestasikan sebesar USD50 miliar.
Menurut Hassan Abbas, seorang sarjana Pakistan-Amerika dalam studi Asia Selatan dan Timur Tengah, tertunda-tundanya proyek kemungkinan akan meningkatkan biaya hingga USD98 miliar. Dengan akumulasi bunga hampir USD5 miliar per tahun, Pakistan harus membayar hampir USD200 miliar selama 20 tahun ke China.
Para ahli berpendapat bahwa utang tersebut dapat memberikan pengaruh yang tidak semestinya kepada China dalam urusan internal Pakistan. Bagian dari perjanjian itu dibatalkan oleh Pakistan pada akhir 2017 karena keberatan dengan persyaratannya.
3. Tajikistan
Tajikistan juga merupakan salah satu negara yang berutang ke China. Sebanyak 77% dari total portofolio pinjaman Tajikistan terdiri dari pinjaman China. Pada tahun 2011, parlemen Tajikistan setuju untuk menyerahkan sekitar 1.000 km2 (390 mil persegi) tanah ke China dengan imbalan pembebasan utang yang belum dibayar sebesar ratusan juta dolar.
Utang Tajikistan pada tahun 2018 kepada kreditur asing diperkirakan mencapai USD2,9 miliar, di antaranya USD1,2 miliar merupakan utang kepada Bank Exim (Ekspor-Impor) China. Tahun itu, laporan menunjukkan bahwa TBEA yang berbasis di Xinjiang diberikan konsesi tambang emas sebagai imbalan atas biaya perusahaan untuk membangun pembangkit listrik 400 megawatt (MW) di Dushanbe.
Pada akhir tahun 2020, total utang luar negeri Tajikistan mendekati USD3,1 miliar; dari jumlah ini, USD1,12 miliar atau sekitar 37% dari totalnya terutang kepada Exim Bank of China.
4. Sejumlah negara di Afrika
Lihat Juga :
tulis komentar anda