Dana Talangan Garuda Rp8,5 Triliun, Posisinya Masih 'Insya Allah'

Jum'at, 19 Juni 2020 - 18:13 WIB
Foto/SINDOnews
JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra terang-terang mengungkapkan kondisi yang dialami oleh perusahaan saat pandemi Covid-19 memukul industri penerbanagan. Ia mengatakan, pada Mei saja penumpang Garuda tinggal sisa 10% jika dibandingkan dengan tahun lalu.

"Saya lebih suka bilang tinggal 10% dibandingkan kalau harus bilang turun 90%. Karena akan banyak yang kaget jika saya bilang turun 90%," tutur Irfan saat diskusi daring, Jumat (19/6/2020).

Kehilangan banyak penumpang tentu saja mengganggu cash flow keuangan maskapai kebanggan Indonesia tersebut. Nah, untuk mengatasi hal itu, Garuda Indonesia dijanjikan akan menerima dana talangan melalui program Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp8,5 triliun. (Baca juga: Bos Garuda Indonesia Girang Harga Tiket Pesawat Boleh Naik)

"Namun, dana talangan ini masih Insya Allah, belum Alhamdulillah," tegasnya. ( Baca: UMKM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Akan Dimudahkan Akses Permodalan )

Ia pun membandingkan dengan maskapai penerbangan negara tetangga. Singapore Airlines misalnya, yang mendapat sokongan dana dari pemerintahnya dengan cara menempatkan dana sebesar USD11,5 miliar atau setara Rp161 triliun (kurs Rp14.000) untuk modal bertahan di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.

"Saat ini stimulus yang dijanjikan pemerintah ke perseroan masih dalam tahap proses. Dengan segala macam alasannya sampai sekarang masih berlangsung (proses)," tukas dia.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More