Raih Pendanaan USD65 Juta, Insurtech Qoala Perluas Jangkauan Pasar di Asia Tenggara
Kamis, 12 Mei 2022 - 21:21 WIB
“Termasuk dalam pengembangan teknologi dan pelayanan untuk membantu mengurangi hambatan dalam mengakses asuransi yang saat ini masih signifikan," ujarnya.
Harshet menjelaskan, penetrasi asuransi di Indonesia saat ini hanya 2%, jauh di bawah rata-rata global sebesar 6%. Sebagian besar konsumen baru mulai memahami nilai asuransi dan karenanya ruang pertumbuhan masih sangat besar.
“Indonesia, Thailand, dan Malaysia termasuk di antara 10 besar pasar asuransi global dengan pertumbuhan tercepat di dekade berikutnya," imbuhnya.
Dia menyebutkan beberapa rencana tahun ini di antaranya menambah lebih dari 250 karyawan serta berinvestasi di bidang teknologi dan produk.
Untuk memperkuat kepemilikan karyawan di perusahaan, Qoala juga berencana untuk memberikan kompensasi dalam bentuk saham dan memberikan karyawan hak untuk memiliki saham perusahaan.
Tara Reeves dari Eurazeo, perusahaan investasi asal Eropa yang sebelumnya telah mendanai WeFox, salah satu insurtech terbesar di dunia, menekankan bahwa Qoala berbeda dari perusahaan insurtech lainnya karena tim dan layanan yang beragam serta unit ekonomi yang menjanjikan di tengah pandemi.
“Dengan kehadiran Qoala secara regional serta prediksi pertumbuhan yang cepat, kami optimis untuk memimpin putaran pendanan ini dan mendukung Qoala," tuturnya.
Melalui teknologi yang unggul, Qoala menawarkan kecepatan terdepan dalam penerbitan polis, penetapan harga instan, dan komisi instan kepada para tenaga pemasar asuransi.
Inovasi ini tidak hanya memecahkan masalah utama bagi pemasar asuransi dan konsumen, tetapi juga memungkinkan Qoala untuk memperoleh dan melayani konsumen dengan biaya lebih rendah yang mengarah ke unit ekonomi yang unggul.
Harshet menjelaskan, penetrasi asuransi di Indonesia saat ini hanya 2%, jauh di bawah rata-rata global sebesar 6%. Sebagian besar konsumen baru mulai memahami nilai asuransi dan karenanya ruang pertumbuhan masih sangat besar.
“Indonesia, Thailand, dan Malaysia termasuk di antara 10 besar pasar asuransi global dengan pertumbuhan tercepat di dekade berikutnya," imbuhnya.
Dia menyebutkan beberapa rencana tahun ini di antaranya menambah lebih dari 250 karyawan serta berinvestasi di bidang teknologi dan produk.
Untuk memperkuat kepemilikan karyawan di perusahaan, Qoala juga berencana untuk memberikan kompensasi dalam bentuk saham dan memberikan karyawan hak untuk memiliki saham perusahaan.
Tara Reeves dari Eurazeo, perusahaan investasi asal Eropa yang sebelumnya telah mendanai WeFox, salah satu insurtech terbesar di dunia, menekankan bahwa Qoala berbeda dari perusahaan insurtech lainnya karena tim dan layanan yang beragam serta unit ekonomi yang menjanjikan di tengah pandemi.
“Dengan kehadiran Qoala secara regional serta prediksi pertumbuhan yang cepat, kami optimis untuk memimpin putaran pendanan ini dan mendukung Qoala," tuturnya.
Melalui teknologi yang unggul, Qoala menawarkan kecepatan terdepan dalam penerbitan polis, penetapan harga instan, dan komisi instan kepada para tenaga pemasar asuransi.
Inovasi ini tidak hanya memecahkan masalah utama bagi pemasar asuransi dan konsumen, tetapi juga memungkinkan Qoala untuk memperoleh dan melayani konsumen dengan biaya lebih rendah yang mengarah ke unit ekonomi yang unggul.
tulis komentar anda