Pemerintah Larang Ekspor CPO, Saham Emiten Sawit Bergerak Variatif
Senin, 16 Mei 2022 - 16:39 WIB
Dalam risetnya, pengamat pasar modal Himawan Sutanto menilai implikasi akibat adanya kebijakan pemerintah yang melarang ekspor CPO dan produk lainnya berbasis sawit langsung berdampak kepada penurunan pergerakan harga beberapa emiten kelapa sawit. “Tentunya kondisi ini memberikan sentimen negatif untuk sementara ini,” ujar Himawan dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/5/2022).
Namun demikian Himawan memprediksi harga saham emiten kelapa sawit akan rebound lagi setelah pemerintah mencabut larangan ekspor CPO dan produk lainnya berbasis sawit tersebut. “Tapi prediksi saya, pencabutan itu akan dilakukan pemerintah setelah situasi dan kondisi ketersediaan dan harga minyak di dalam negeri sudah stabil,” ujar Himawan.
(Baca juga:Ini Dia Penggosok Saham-Saham BUMN Jadi Kinclong)
Peristiwa ini, menurut Himawan, relatif mirip saat pemerintah melarang ekspor batubara beberapa waktu yang lalu. Di mana sempat mempengaruhi harga saham emiten batubara, namun setelah larangan ekspor tersebut dicabut akhirnya harga saham emiten batubara menguat kembali.
“Masih terdapat peluang bagi investor pasar modal ke depannya. Sehingga investor sebaiknya tetap selalu adaptif untuk menyesuaikan terhadap perubahan, pergerakan market dan kebijakan yang diberlakukan pemerintah,” ujar Himawan.
Namun demikian, Himawan juga mengingatkan kepada para investor pasar modal harus mewaspadai kondisi perekonomian secara makro yang terjadi saat ini. “Sebab banyak guncangan-guncangan ekonomi secara global yang dapat mempengaruhi perdagangan bursa saham di dalam negeri,” katanya.
Namun demikian Himawan memprediksi harga saham emiten kelapa sawit akan rebound lagi setelah pemerintah mencabut larangan ekspor CPO dan produk lainnya berbasis sawit tersebut. “Tapi prediksi saya, pencabutan itu akan dilakukan pemerintah setelah situasi dan kondisi ketersediaan dan harga minyak di dalam negeri sudah stabil,” ujar Himawan.
(Baca juga:Ini Dia Penggosok Saham-Saham BUMN Jadi Kinclong)
Peristiwa ini, menurut Himawan, relatif mirip saat pemerintah melarang ekspor batubara beberapa waktu yang lalu. Di mana sempat mempengaruhi harga saham emiten batubara, namun setelah larangan ekspor tersebut dicabut akhirnya harga saham emiten batubara menguat kembali.
“Masih terdapat peluang bagi investor pasar modal ke depannya. Sehingga investor sebaiknya tetap selalu adaptif untuk menyesuaikan terhadap perubahan, pergerakan market dan kebijakan yang diberlakukan pemerintah,” ujar Himawan.
Namun demikian, Himawan juga mengingatkan kepada para investor pasar modal harus mewaspadai kondisi perekonomian secara makro yang terjadi saat ini. “Sebab banyak guncangan-guncangan ekonomi secara global yang dapat mempengaruhi perdagangan bursa saham di dalam negeri,” katanya.
(dar)
tulis komentar anda