Sri Mulyani Beberkan Indikator RI Jika Masuk Resesi
Senin, 22 Juni 2020 - 16:55 WIB
JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terus berupaya agar Indonesia tidak mengalami resesi ekonomi, seperti yang terjadi di beberapa negara. Menteri Keuangan Sri Mulyani membeberkan indikator jika Indonesia mengalami resesi. Jika pertumbuhan ekonomi kuratal II dan III mengalami negatif, maka dipastikan Indonesia bakal mengalami resesi.
"Jadi saya sampaikan, jika kuartal II dan III mengalami pertumbuhan negatif, maka Indonesia sudah masuk dalam resesi," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin (22/6/2020).
Dia melanjutkan akan melakukan tracking belanja dan insentif yang diberikan. Salah satunya, implementasi seluruh program penanganan covid akan terus digelontorkan agar memulihkan ekonomi Indonesia.
"Kita terus berusaha untuk memulihkan ekonomi agar kuartal III tidak tertekan," jelasnya. ( Baca:Bappenas Sebut Daya Beli Hilang Rp362 Triliun Akibat Corona )
Dia menjelaskan, pihaknya saat ini sedang bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan ekonomi di tahun ini. Dan, seluruh bauran kebijakan nantinya akan dikeluarkan untuk memperbaiki ekonomi di kuartal ke III dan IV di 2020.
"Dengan berbagai upaya dan kerja keras dilakukan pemerintah di tahun ini, maka akan memberikan optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi di 2021 menjadi titik balik perbaikan bagi ekonomi nasional," tandasnya.
"Jadi saya sampaikan, jika kuartal II dan III mengalami pertumbuhan negatif, maka Indonesia sudah masuk dalam resesi," kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin (22/6/2020).
Dia melanjutkan akan melakukan tracking belanja dan insentif yang diberikan. Salah satunya, implementasi seluruh program penanganan covid akan terus digelontorkan agar memulihkan ekonomi Indonesia.
"Kita terus berusaha untuk memulihkan ekonomi agar kuartal III tidak tertekan," jelasnya. ( Baca:Bappenas Sebut Daya Beli Hilang Rp362 Triliun Akibat Corona )
Dia menjelaskan, pihaknya saat ini sedang bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan ekonomi di tahun ini. Dan, seluruh bauran kebijakan nantinya akan dikeluarkan untuk memperbaiki ekonomi di kuartal ke III dan IV di 2020.
"Dengan berbagai upaya dan kerja keras dilakukan pemerintah di tahun ini, maka akan memberikan optimisme bahwa pertumbuhan ekonomi di 2021 menjadi titik balik perbaikan bagi ekonomi nasional," tandasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda