Pendapatan Bruto GoTo Melonjak 53%, Bagaimana dengan Kerugiannya?
Selasa, 31 Mei 2022 - 21:35 WIB
Segmen e-commerce menyumbang transaksi senilai Rp230,59 triliun, tumbuh 45,82% dari Rp158,13 triliun. Sementara pilar financial technology (fintech) menyumbang transaksi GTV sebanyak Rp214,91 triliun, melesat 80% dari sebelumnya Rp119,52 triliun.
Kenaikan GTV di ekosistem GoTo terus terjadi pada tahun ini. Hingga kuartal I-2022 angka GTV GoTo mencapai Rp139,54 triliun, tumbuh 45,04% daripada Rp96,21 triliun di kuartal I-2021.
GTV adalah metrik operasional yang mencakup jumlah nilai transaksi dari on-demand services; jumlah nilai produk dan jasa yang tercatat di platform marketplace e-commerce, dan nilai pembayaran yang diproses via platform fintech, tapi tidak termasuk nilai transaksi antar entitas di perusahaan yang dieliminasi saat konsolidasi.
Terkait kerugian, dalam laporan keuangan konsolidasian interim yang tidak diaudit, GoTo mencatat rugi periode berjalan pada kuartal I-2022 sebesar Rp6,61 triliun. Angka itu meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,95 triliun.
Namun, menurut Andre Soelistyo, kenaikan rugi GoTo karena data pembanding laporan keuangan kuartal I-2021 disajikan tanpa Tokopedia. Gojek baru resmi bergabung dengan Tokopedia pada Mei 2021, membandingkan kinerja GoTo kuartal I-2022 dengan kuartal I-2021 kurang tepat.
"Hal ini kurang tepat karena laporan keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia dan anak perusahaan periode kuartal I-2021 disajikan tanpa Tokopedia dikarenakan penggabungan dari Gojek dan Tokopdia baru selesai dilakukan bulan Mei 2021," katanya.
Kenaikan GTV di ekosistem GoTo terus terjadi pada tahun ini. Hingga kuartal I-2022 angka GTV GoTo mencapai Rp139,54 triliun, tumbuh 45,04% daripada Rp96,21 triliun di kuartal I-2021.
GTV adalah metrik operasional yang mencakup jumlah nilai transaksi dari on-demand services; jumlah nilai produk dan jasa yang tercatat di platform marketplace e-commerce, dan nilai pembayaran yang diproses via platform fintech, tapi tidak termasuk nilai transaksi antar entitas di perusahaan yang dieliminasi saat konsolidasi.
Terkait kerugian, dalam laporan keuangan konsolidasian interim yang tidak diaudit, GoTo mencatat rugi periode berjalan pada kuartal I-2022 sebesar Rp6,61 triliun. Angka itu meningkat dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,95 triliun.
Namun, menurut Andre Soelistyo, kenaikan rugi GoTo karena data pembanding laporan keuangan kuartal I-2021 disajikan tanpa Tokopedia. Gojek baru resmi bergabung dengan Tokopedia pada Mei 2021, membandingkan kinerja GoTo kuartal I-2022 dengan kuartal I-2021 kurang tepat.
"Hal ini kurang tepat karena laporan keuangan PT GoTo Gojek Tokopedia dan anak perusahaan periode kuartal I-2021 disajikan tanpa Tokopedia dikarenakan penggabungan dari Gojek dan Tokopdia baru selesai dilakukan bulan Mei 2021," katanya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda