Kecemasan Seorang Begawan Ekonomi Dunia terhadap Kekuatan Pasar
Rabu, 01 Juni 2022 - 12:32 WIB
JAKARTA - Joseph E. Stiglitz, begawan ekonomi dunia , mengungkapkan kecemasannya atas kekuatan pasar dan kehidupan demokrasi . Joseph memandang persaingan bisa membuat harga yang lebih murah. Tetapi ketika ada kekuatan pasar, harga tersebut bisa dimark-up di atas biaya marjinal.
"Dan ketika kekuatan pasar meningkat, harga meningkat. Keuntungan kemudian meningkat sebagai bagian dari pendapatan nasional," tulis Joseph di akun Twitternya, dikutip Rabu (1/6/2022).
Menurut peraih nobel ekonomi tahun 2001 ini, kekuatan pasar menyebabkan inefisiensi ekonomi, lebih banyak ketimpangan, dan ketahanan yang lebih rendah. Guncangan terhadap salah satu dari sedikit pemasok dapat memiliki konsekuensi pasar yang luas.
Joseph menambahkan, selama lebih dari 125 tahun, undang-undang persaingan telah mencoba memastikan ekonomi yang lebih kompetitif. Tetapi selama 40 tahun terakhir, ideologi pasar bebas dan kepentingan bisnis merusak undang-undang kita yang dibantu dan didukung oleh bisnis dan pengadilan yang didorong oleh ideologi.
Titik awal kebijakan antitrust adalah untuk mencegah aglomerasi (penumpukan) kekuasaan yang merusak demokrasi. Konsentrasi kekuatan ekonomi mengarah pada kekuatan politik, digunakan untuk menulis aturan yang memperkuat konsentrasi kekuatan ekonomi dan politik.
"Lihat saja, buktinya ada di mana-mana. Siapa pun yang peduli dengan demokrasi harus khawatir," tandas Joseph.
"Dan ketika kekuatan pasar meningkat, harga meningkat. Keuntungan kemudian meningkat sebagai bagian dari pendapatan nasional," tulis Joseph di akun Twitternya, dikutip Rabu (1/6/2022).
Menurut peraih nobel ekonomi tahun 2001 ini, kekuatan pasar menyebabkan inefisiensi ekonomi, lebih banyak ketimpangan, dan ketahanan yang lebih rendah. Guncangan terhadap salah satu dari sedikit pemasok dapat memiliki konsekuensi pasar yang luas.
Joseph menambahkan, selama lebih dari 125 tahun, undang-undang persaingan telah mencoba memastikan ekonomi yang lebih kompetitif. Tetapi selama 40 tahun terakhir, ideologi pasar bebas dan kepentingan bisnis merusak undang-undang kita yang dibantu dan didukung oleh bisnis dan pengadilan yang didorong oleh ideologi.
Titik awal kebijakan antitrust adalah untuk mencegah aglomerasi (penumpukan) kekuasaan yang merusak demokrasi. Konsentrasi kekuatan ekonomi mengarah pada kekuatan politik, digunakan untuk menulis aturan yang memperkuat konsentrasi kekuatan ekonomi dan politik.
"Lihat saja, buktinya ada di mana-mana. Siapa pun yang peduli dengan demokrasi harus khawatir," tandas Joseph.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda