Coway Bekerja Sama dengan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB Meneliti Kualitas Air Domestik
Jum'at, 10 Juni 2022 - 09:00 WIB
JAKARTA - PT Coway International Indonesia (Coway Indonesia) bersama Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Kamis (12/5/2022) menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dan Kontrak Kerja Sama untuk melangsungkan penelitian dan berkolaborasi dalam pendirian Water Quality Laboratory.
Penandatanganan dihadiri oleh Presiden Direktur Coway Indonesia Hong Inwha, Dekan FTSL ITB Edwan Kardena, dan Asisten Profesor FTSL ITB Rofiq Iqbal. Kerja sama ini sejalan dengan visi Coway sebagai perusahaan home appliances yang hendak menghadirkan solusi hidup terbaik atau best life solution bagi masyarakat Indonesia.
Perjanjian antara Coway Indonesia dan FTSL ITB meliputi kerja sama untuk melangsungkan penelitian sumber air domestik yang aman untuk dikonsumsi. Hasil dari penelitian ini berupa water map yang menyediakan informasi terkait kualitas air di daerah-daerah. Bentuk kerja sama lain yang disepakati adalah berkolaborasi di Water Quality Laboratory dengan melibatkan peneliti-peneliti dari FTSL ITB. Laboratorium ini dimaksudkan untuk menunjang proses pra-pemasangan unit Water Purifier sehingga pelanggan dapat merasa lebih aman saat mengonsumsi air Coway.
Air pada dasarnya merupakan kebutuhan dasar bagi rumah tangga dan memiliki peran yang substansial dalam kesehatan manusia. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia memaparkan bahwa Skor Indeks Kualitas Air (IKA) Indonesia sebesar 53,33 poin pada 2021. Nilai tersebut turun 0,2 poin dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 53,53.
Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) tahun 2020 mengungkapkan akses kualitas air minum aman di Indonesia mencapai 11,9%, sementara target akses air minum aman Indonesia pada 2024 adalah 15%. Menilik pada data-data tersebut, Coway bersama dengan peneliti dari ITB berkomitmen untuk menyediakan air minum yang aman untuk dikonsumsi lewat pengujian air yang akan dilakukan di Water Quality Laboratory Coway.
Hong Inwha mengatakan bahwa didirikannya Water Quality Laboratory merupakan bentuk usaha pihaknya dalam menghadirkan air yang berkualitas dan bermutu untuk dikonsumsi pelanggan setiap harinya. “Sebagai perusahaan yang menyediakan produk pemurni air, higienitas air pelanggan tentunya menjadi prioritas yang utama. Hal ini sejalan dengan misi Coway yang berkomitmen untuk terus berinovasi mewujudkan lingkungan yang sehat dan nyaman,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama Edwan Kardena mengungkapkan apresiasi dan dukungan positif terhadap kolaborasi yang terjalin antara Coway dan FTSL ITB. “Dengan dibangunnya Water Quality Laboratory, peneliti kami juga turut memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan ilmunya sekaligus membantu meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang air yang layak dikonsumsi tubuh,” katanya.
Rofiq Iqbal yang juga berlaku sebagai konsultan untuk Coway Indonesia menambahkan bahwa Water Quality Laboratory merupakan bentuk nyata korporasi untuk bertanggung jawab secara ilmiah terhadap produk yang didistribusikan ke pasaran. “Hasil dari kerja sama ini juga dapat digunakan untuk mengembangkan Water Map yang digunakan dalam treatability study berbagai jenis air baku di Indonesia. Ini akan menjadi informasi berharga bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia dalam mengembangkan sistem penyediaan air minum yang layak dan ekonomis,” paparnya.
Penandatanganan dihadiri oleh Presiden Direktur Coway Indonesia Hong Inwha, Dekan FTSL ITB Edwan Kardena, dan Asisten Profesor FTSL ITB Rofiq Iqbal. Kerja sama ini sejalan dengan visi Coway sebagai perusahaan home appliances yang hendak menghadirkan solusi hidup terbaik atau best life solution bagi masyarakat Indonesia.
Perjanjian antara Coway Indonesia dan FTSL ITB meliputi kerja sama untuk melangsungkan penelitian sumber air domestik yang aman untuk dikonsumsi. Hasil dari penelitian ini berupa water map yang menyediakan informasi terkait kualitas air di daerah-daerah. Bentuk kerja sama lain yang disepakati adalah berkolaborasi di Water Quality Laboratory dengan melibatkan peneliti-peneliti dari FTSL ITB. Laboratorium ini dimaksudkan untuk menunjang proses pra-pemasangan unit Water Purifier sehingga pelanggan dapat merasa lebih aman saat mengonsumsi air Coway.
Air pada dasarnya merupakan kebutuhan dasar bagi rumah tangga dan memiliki peran yang substansial dalam kesehatan manusia. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia memaparkan bahwa Skor Indeks Kualitas Air (IKA) Indonesia sebesar 53,33 poin pada 2021. Nilai tersebut turun 0,2 poin dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar 53,53.
Studi Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) tahun 2020 mengungkapkan akses kualitas air minum aman di Indonesia mencapai 11,9%, sementara target akses air minum aman Indonesia pada 2024 adalah 15%. Menilik pada data-data tersebut, Coway bersama dengan peneliti dari ITB berkomitmen untuk menyediakan air minum yang aman untuk dikonsumsi lewat pengujian air yang akan dilakukan di Water Quality Laboratory Coway.
Hong Inwha mengatakan bahwa didirikannya Water Quality Laboratory merupakan bentuk usaha pihaknya dalam menghadirkan air yang berkualitas dan bermutu untuk dikonsumsi pelanggan setiap harinya. “Sebagai perusahaan yang menyediakan produk pemurni air, higienitas air pelanggan tentunya menjadi prioritas yang utama. Hal ini sejalan dengan misi Coway yang berkomitmen untuk terus berinovasi mewujudkan lingkungan yang sehat dan nyaman,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama Edwan Kardena mengungkapkan apresiasi dan dukungan positif terhadap kolaborasi yang terjalin antara Coway dan FTSL ITB. “Dengan dibangunnya Water Quality Laboratory, peneliti kami juga turut memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan ilmunya sekaligus membantu meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang air yang layak dikonsumsi tubuh,” katanya.
Rofiq Iqbal yang juga berlaku sebagai konsultan untuk Coway Indonesia menambahkan bahwa Water Quality Laboratory merupakan bentuk nyata korporasi untuk bertanggung jawab secara ilmiah terhadap produk yang didistribusikan ke pasaran. “Hasil dari kerja sama ini juga dapat digunakan untuk mengembangkan Water Map yang digunakan dalam treatability study berbagai jenis air baku di Indonesia. Ini akan menjadi informasi berharga bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia dalam mengembangkan sistem penyediaan air minum yang layak dan ekonomis,” paparnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda