Bursa Perdagangan Aset Kripto Asal Korsel Menuju Jejak Nol Emisi Karbon
Jum'at, 10 Juni 2022 - 15:18 WIB
Untuk mengontrol cakupan 3 emisi GRK lebih baik lagi, Upbit Indonesia telah memasukkan evaluasi GRK sebagai pertimbangan outsourcingnya.
Untuk mengimbangi emisi GRK yang tersisa, Upbit Indonesia menggunakan Gold Standard, skema offset GRK yang diakui secara internasional, untuk memfasilitasi pembelian dan penghentian kredit karbon dari 20 MW Biomass Power Project in Chhattisgarh, India. Gold Standard mengesahkan kredit karbon dari proyek-proyek yang diaudit oleh pihak ketiga secara independen.
Proyek Chhattisgarh 20 MW Biomass Power juga telah disertifikasi oleh United Nations Sustainability Development Goals dengan dasar bahwa proyek tersebut melibatkan 8 dari 17 tujuan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB).
“Perubahan Iklim adalah krisis yang tidak terlalu genting tetapi memiliki efek yang jauh lebih menghancurkan daripada pandemi. Karena hal tersebut telah menjadi bagian dalam hidup kita, kita tidak dapat mengatasi masalah ini tanpa melakukan perubahan," ujar VP of Operations Upbit Indonesia, Resna Raniadi.
"Sebagai langkah awal inisiatif ini, kami telah melakukan perubahan dalam proses bisnis kami untuk dapat terus mencapai nol-bersih emisi, termasuk memperhitungkan emisi karbon dari protokol POW mining. Ke depannya, kami secara aktif membangun teknologi dan bisnis agar dapat menemukan solusi baru untuk masalah klasik ini,” sambungnya
Upbit Indonesia telah melaporkan semua dokumentasi pendukung nol-bersih emisi (Laporan Verifikasi, Rencana Pengelolaan Karbon, Sertifikat Gold Standard) di Luniverse TraceTM, layanan verifikasi data berbasis blockchain. Ke depannya, Upbit Indonesia berencana untuk mendapatkan sertifikasi BSI PAS 2060 Carbon Neutrality setiap tahunnya.
Untuk mengimbangi emisi GRK yang tersisa, Upbit Indonesia menggunakan Gold Standard, skema offset GRK yang diakui secara internasional, untuk memfasilitasi pembelian dan penghentian kredit karbon dari 20 MW Biomass Power Project in Chhattisgarh, India. Gold Standard mengesahkan kredit karbon dari proyek-proyek yang diaudit oleh pihak ketiga secara independen.
Proyek Chhattisgarh 20 MW Biomass Power juga telah disertifikasi oleh United Nations Sustainability Development Goals dengan dasar bahwa proyek tersebut melibatkan 8 dari 17 tujuan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB).
“Perubahan Iklim adalah krisis yang tidak terlalu genting tetapi memiliki efek yang jauh lebih menghancurkan daripada pandemi. Karena hal tersebut telah menjadi bagian dalam hidup kita, kita tidak dapat mengatasi masalah ini tanpa melakukan perubahan," ujar VP of Operations Upbit Indonesia, Resna Raniadi.
"Sebagai langkah awal inisiatif ini, kami telah melakukan perubahan dalam proses bisnis kami untuk dapat terus mencapai nol-bersih emisi, termasuk memperhitungkan emisi karbon dari protokol POW mining. Ke depannya, kami secara aktif membangun teknologi dan bisnis agar dapat menemukan solusi baru untuk masalah klasik ini,” sambungnya
Upbit Indonesia telah melaporkan semua dokumentasi pendukung nol-bersih emisi (Laporan Verifikasi, Rencana Pengelolaan Karbon, Sertifikat Gold Standard) di Luniverse TraceTM, layanan verifikasi data berbasis blockchain. Ke depannya, Upbit Indonesia berencana untuk mendapatkan sertifikasi BSI PAS 2060 Carbon Neutrality setiap tahunnya.
(akr)
tulis komentar anda