Capai Triliunan, Baja Jadi Komoditas Paling Banyak Diimpor Tahun 2021
Selasa, 14 Juni 2022 - 21:34 WIB
JAKARTA - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mencatat, baja menduduki peringkat utama komoditas impor yang masuk Indonesia. Nilai impornya pun mencapai triliunan rupiah.
Deputi Perekonomian dan Maritim BPKP Salamat Simanullang menyebut, sejak 2021-2022 baja masih doyan diimpor sejumlah industri dalam negeri. Baja yang diimpor digunakan untuk produksi material perusahaan.
"Baja itu salah satu yang menduduki peringkat satu paling tinggi importasi barang yang masuk ke Indonesia pada tahun 2021. Triliunan hitungannya per tahun," ungkapnya dalam konferensi pers, Selasa (14/6/2022).
Dia mencatat importir baja berasal dari swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Meski begitu, kementerian dan lembaga (K/L) tidak turut di dalamnya. "Bukan sektor kementerian atau lembaga itu justru korporasi, bisa BUMN bisa swasta," bebernya.
Selain baja, ada dua jenis barang impor yang paling banyak dibeli K/L, Pemda, dan BUMN yakni mesin dan peralatan mekanik dan farmasi dan alat kesehatan (alkes).
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengatakan, berdasarkan hasil audit BPKP, ketiga jenis barang impor dibeli K/L, Pemda, dan perusahaan BUMN dengan jumlah yang tinggi.
Dia menyontohkan, untuk material alkes, BPKP menemukan aslinya adalah barang impor, namun karena perakitannya dilakukan di dalam negeri atau karena terdapat distributor yang menjual kembali di dalam negeri, maka ditandai sebagai produk dalam negeri (PDN) dalam PBJ.
"Karena bagian upah tenaga kerja dalam negeri diperhitungkan sebagai TKDN, walaupun persentasenya dalam keseluruhan biaya bisa jadi sangat kecil," terang dia.
Temuan BPKP ini, lanjutnya, telah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ateh juga mengungkapkan dalam pengawasan pihaknya mencatat beberapa hal penting yang perlu ditindaklanjuti agar program penggunaan produk lokal berjalan efektif.
Deputi Perekonomian dan Maritim BPKP Salamat Simanullang menyebut, sejak 2021-2022 baja masih doyan diimpor sejumlah industri dalam negeri. Baja yang diimpor digunakan untuk produksi material perusahaan.
"Baja itu salah satu yang menduduki peringkat satu paling tinggi importasi barang yang masuk ke Indonesia pada tahun 2021. Triliunan hitungannya per tahun," ungkapnya dalam konferensi pers, Selasa (14/6/2022).
Dia mencatat importir baja berasal dari swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Meski begitu, kementerian dan lembaga (K/L) tidak turut di dalamnya. "Bukan sektor kementerian atau lembaga itu justru korporasi, bisa BUMN bisa swasta," bebernya.
Selain baja, ada dua jenis barang impor yang paling banyak dibeli K/L, Pemda, dan BUMN yakni mesin dan peralatan mekanik dan farmasi dan alat kesehatan (alkes).
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh mengatakan, berdasarkan hasil audit BPKP, ketiga jenis barang impor dibeli K/L, Pemda, dan perusahaan BUMN dengan jumlah yang tinggi.
Dia menyontohkan, untuk material alkes, BPKP menemukan aslinya adalah barang impor, namun karena perakitannya dilakukan di dalam negeri atau karena terdapat distributor yang menjual kembali di dalam negeri, maka ditandai sebagai produk dalam negeri (PDN) dalam PBJ.
"Karena bagian upah tenaga kerja dalam negeri diperhitungkan sebagai TKDN, walaupun persentasenya dalam keseluruhan biaya bisa jadi sangat kecil," terang dia.
Temuan BPKP ini, lanjutnya, telah dilaporkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ateh juga mengungkapkan dalam pengawasan pihaknya mencatat beberapa hal penting yang perlu ditindaklanjuti agar program penggunaan produk lokal berjalan efektif.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda