Bangkitkan Ekonomi dan Kreatif, Menteri Sandiaga Beri Speaker Portable ke Dalang Cilik Zahria

Senin, 27 Juni 2022 - 14:06 WIB
Dalam kesempatan tersebut, Sandi mengapresiasi para pelaku usaha kecil menengah (UMKM) yang memiliki produk-produk berkualitas. Selain itu, dia juga menyapa dalang cilik Zahria yang mengalami kendala dalam berkarya karena perangkat pendukung belum memadai.

“Tadi adik Zahria terharu rupanya. Sekarang, jangan terharu adik Zahria. Sekarang sudah ada speaker portable yang baru dan tidak perlu pakai kabel lagi karena sudah pakai bluetooth,” ujar Sandi seraya menyerahkan hadiah tersebut kepada Zahria. Itu sebagai bentuk dukungan Kemenparekraf dalam pengembangan seni dan budaya lokal.

(Baca juga:Kemenparekraf Gandeng Asprindo Kembangkan Desa Wisata)

Untuk diketahui, Desa Buwun Sejati memiliki potensi alam dan budaya beragam. Buwun Sejati memiliki letak yang strategis. Berada di pinggir hutan membuat desa tersebut kaya sumber air yang dijadikan obyek wisata.

Wisata alam Aik Nyet dengan hutan mahoni dan juga terdapat pemandian alam yang airnya bersumber dari mata air alami. Selain itu, desa tersebut memiliki wisata alam air terjun Tibu Atas.

Sementara di sektor seni dan budaya, Desa Buwun Sejati dikenal dengan keberagamannya. Perpaduan budaya Sasak dan ajaran agama Hindu menjadi harmonisasi budaya yang indah.

Di antaranya, Sanggar Jatisware yang merupakan satu-satunya sanggar seni yang mengajarkan anak-anak sejak dini menjadi dalang profesional. Ada pula Kesenian Baleganjur. Itu adalah salah satu ensamble gamelan Bali. Kemudian Rindik yang merupakan salah satu alat musik tradisional Bali dan telah menjadi ciri khas budaya Bali dan dikembangkan oleh masyarakat Hindu desa Buwun Sejati.

Desa tersebut juga memiliki kekayaan kuliner hingga kriya yang dapat menjadi oleh-oleh bagi para wisatawan. Seperti, Sate Bulayak, Gula Semut, Madu Trigona, Kopi Aik Nyet, kain tenun khas Desa Buwun Sejati, Dulang Kayu, dan anyaman Ketak.

Bicara homestay, pelancong disediakan tiga rumah singgah yang dilengkapi dengan fasilitas lengkap. Destinasi wisata di desa itu telah memenuhi standar penilaian tim juri ADWI 2022 yang terdiri dari tujuh kategori. Yakni 1. Daya tarik pengunjung (alam dan buatan, seni dan budaya), 2. Suvenir (kuliner, fesyen, dan kriya), 3. Homestay, 4. Toilet umum, 5. Digital dan kreatif, 6. Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE), dan 7. Kelembagaan Desa.

“Kami bekerja sama dengan begitu banyak komunitas. Dengan komunitas Zero Waste tadi ya. Untuk mendidik masyarakat sadar wisata itu adalah kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan berkelanjutan lingkungan,” katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More