Mengupas 5 Fakta Krisis Gas Jerman, Kerugian Ekonomi Ditaksir Rp3.006 Triliun
Kamis, 30 Juni 2022 - 02:49 WIB
2. Bukan hanya Jerman. Aliran gas ke Eropa juga dibatasi melalui rute yang menghubungkan Rusia dengan Slovakia, Republik Ceko dan Austria melalui Ukraina dan di rute lain melalui Belarus dan Polandia.
3. Industri Jerman yang mencakup perusahaan raksasa seperti Volkswagen dan Siemens adalah konsumen gas terbesar. Tetapi setengah dari semua rumah tangga membutuhkan pemanas dari gas.
Rencana darurat mengatakan, rumah tangga harus diprioritaskan jika negara terpaksa harus menjatah gas. Disamping itu yang terpenting lainnya adalah pasokan untuk rumah sakit dan beberapa layanan penting, tetapi ada juga seruan untuk menjadikan rumah tangga sebagai bagian dari tabungan.
4. Sektor industri yang mengkonsumsi gas untuk proses produksi mereka, sektor kimia Jerman adalah konsumen tunggal terbesar. Menurut Moody's, BASF sendiri menggunakan 4% gas Jerman di lokasi Ludwigshafen-nya.
"Dalam skenario berkurangnya ketersediaan gas, produsen bahan kimia Eropa dapat menghadapi setidaknya dua musim dingin dengan pasokan gas yang ketat," kata Moody's Investors Service dalam sebuah catatan penelitian, dengan menambahkan biaya juga akan naik.
5. Dalam skenario paling buruk, penghentian total ekspor gas alam Rusia dapat merugikan pertumbuhan ekonomi Jerman hingga 12,7% pada paruh kedua tahun 2022, menurut asosiasi industri vbw Bavaria. Hal itu akan diterjemahkan menjadi USD203 miliar atau setara Rp3.006 triliun (Kurs Rp14.807 per USD) untuk total kerugian ekonomi.
Jerman terkenal dengan kualitas mobil-mobilnya, tetapi industri yang bakal merasakan tekanan paling dalam dengan adanya pembatasan gas yakni kaca, besi dan baja, keramik, makanan dan percetakan, dengan efek knock-on yang luas untuk sektor lain.
3. Industri Jerman yang mencakup perusahaan raksasa seperti Volkswagen dan Siemens adalah konsumen gas terbesar. Tetapi setengah dari semua rumah tangga membutuhkan pemanas dari gas.
Rencana darurat mengatakan, rumah tangga harus diprioritaskan jika negara terpaksa harus menjatah gas. Disamping itu yang terpenting lainnya adalah pasokan untuk rumah sakit dan beberapa layanan penting, tetapi ada juga seruan untuk menjadikan rumah tangga sebagai bagian dari tabungan.
4. Sektor industri yang mengkonsumsi gas untuk proses produksi mereka, sektor kimia Jerman adalah konsumen tunggal terbesar. Menurut Moody's, BASF sendiri menggunakan 4% gas Jerman di lokasi Ludwigshafen-nya.
"Dalam skenario berkurangnya ketersediaan gas, produsen bahan kimia Eropa dapat menghadapi setidaknya dua musim dingin dengan pasokan gas yang ketat," kata Moody's Investors Service dalam sebuah catatan penelitian, dengan menambahkan biaya juga akan naik.
5. Dalam skenario paling buruk, penghentian total ekspor gas alam Rusia dapat merugikan pertumbuhan ekonomi Jerman hingga 12,7% pada paruh kedua tahun 2022, menurut asosiasi industri vbw Bavaria. Hal itu akan diterjemahkan menjadi USD203 miliar atau setara Rp3.006 triliun (Kurs Rp14.807 per USD) untuk total kerugian ekonomi.
Jerman terkenal dengan kualitas mobil-mobilnya, tetapi industri yang bakal merasakan tekanan paling dalam dengan adanya pembatasan gas yakni kaca, besi dan baja, keramik, makanan dan percetakan, dengan efek knock-on yang luas untuk sektor lain.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda