Butuh Biaya Besar, Pembangunan Green Port Perlu Komitmen Serius
Jum'at, 01 Juli 2022 - 20:34 WIB
“Komitmen KCN bagus sekali ya karena belum banyak pelabuhan yang menerapkan konsep seperti ini apalagi ini didukung oleh direksi secara penuh,” ucap dia.
Terpisah, Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi menyampaikan, pembangunan green port bisa mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis ekologi.
“Konsep green port harus diatur dan didukung bersama-sama oleh seluruh pemangku kepentingan, sehingga konsep pelabuhan green port ini dapat berjalan sesuai dengan tujuannya yaitu meningkatkan perekonomian nasional dengan berbasis aspek ekologis yang seimbang,” ujar Widodo.
Menurut dia, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator telah menunjuk pelabuhan BUP PT KCN sebagai pendukung dari pelabuhan Tanjung Priok untuk menangani bongkar muat barang curah yang menimbulkan polusi.
Sehingga, sebagai bagian dari upaya untuk menekan emisi karbon, KCN bertekad untuk membuat pelabuhan dengan konsep ramah lingkungan.
“Pelabuhan bongkar muat ini identik dengan menimbulkan polusi. Maka dari itu harus diimbangi dengan pelabuhan yang berkonsep green port,” tuturnya.
Hingga saat ini total penanaman Mangrove di BUP PT KCN dari tahap 1 hingga tahap 2 telah mencapai 1.080 meter dari target 1.700 meter.
Hal tersebut, jelas Widodo, merupakan dukungan dari program rehabilitasi yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo yang menargetkan hingga 2024 telah tertanam mangrove seluas 600.000 hektar.
“Penanaman mangrove KCN tahap 1, tahap 2 dan selanjutnya merupakan implementasi dari program tersebut,” urainya.
Terpisah, Direktur Utama PT KCN Widodo Setiadi menyampaikan, pembangunan green port bisa mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis ekologi.
“Konsep green port harus diatur dan didukung bersama-sama oleh seluruh pemangku kepentingan, sehingga konsep pelabuhan green port ini dapat berjalan sesuai dengan tujuannya yaitu meningkatkan perekonomian nasional dengan berbasis aspek ekologis yang seimbang,” ujar Widodo.
Menurut dia, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator telah menunjuk pelabuhan BUP PT KCN sebagai pendukung dari pelabuhan Tanjung Priok untuk menangani bongkar muat barang curah yang menimbulkan polusi.
Sehingga, sebagai bagian dari upaya untuk menekan emisi karbon, KCN bertekad untuk membuat pelabuhan dengan konsep ramah lingkungan.
“Pelabuhan bongkar muat ini identik dengan menimbulkan polusi. Maka dari itu harus diimbangi dengan pelabuhan yang berkonsep green port,” tuturnya.
Hingga saat ini total penanaman Mangrove di BUP PT KCN dari tahap 1 hingga tahap 2 telah mencapai 1.080 meter dari target 1.700 meter.
Hal tersebut, jelas Widodo, merupakan dukungan dari program rehabilitasi yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo yang menargetkan hingga 2024 telah tertanam mangrove seluas 600.000 hektar.
“Penanaman mangrove KCN tahap 1, tahap 2 dan selanjutnya merupakan implementasi dari program tersebut,” urainya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda