Kerek Harga TBS Sawit, Ini Titah Luhut ke Mendag Zulhas

Sabtu, 02 Juli 2022 - 07:17 WIB
Alokasi ekspor dari program DMO juga dapat dipergunakan selama 6 bulan dan sebagian telah dikonversi menjadi hak ekspor.

Lebih lanjut, Luhut menyampaikan ihwal langkah pemerintah untuk mempercepat realisasi ekspor dikarenakan kapasitas tangki-tangki yang dalam waktu dekat akan kembali penuh. Selain itu, hal ini juga dilakukan mengingat masih rendahnya harga TBS kelapa sawit di sisi petani.

"Saya minta Kemendag untuk dapat meningkatkan pengali ekspor menjadi tujuh kali untuk ekspor sejak 1 Juli ini dengan tujuan utama untuk menaikkan harga TBS di petani secara signifikan,” tandasnya.



Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan atau Zulhas menyampaikan, dengan sudah dibukanya keran ekspor, ketersediaan minyak goreng di pasar juga sudah melimpah. Sehingga, harga TBS petani bisa terkerek naik.

"Ini maksudnya kita keliling ini itu, kalau minyaknya lancar, produsen lancar, jualannya lancar, ekspor lancar, akhirnya beli lagi, TBS akhirnya harganya naik," kata Mendag Zulhas di pasar Klender, Jakarta Timur, Rabu (22/6/2022).

Menurut Zulhas salah satu upaya untuk kembali meningkatkan harga TBS di tingkat petani adalah dengan cara mempercepat proses distribusi minyak goreng curah ke masyarakat.

"Kalau ini tidak lancar, Tanki CPO ini masih penuh, tidak bisa beli TBS kan, makanya kita percepat (distribusinya)," imbuhnya.



Berdasarkan data posko pengaduan harga TBS Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) di 22 provinsi, per 23 Juni harga TBS menyentuh angka Rp1.000-an, yakni Rp1.127 per kilogram untuk petani swadaya, dan Rp2.002 per kilogram untuk petani bermitra. Harga ini 24-57% di bawah harga normal jika berdasarkan harga penetapan dinas perkebunan di 22 provinsi tersebut.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More