Rusia Matikan Keran Gas, Jerman Harus Bakar Kayu Agar Tetap Hangat
Kamis, 14 Juli 2022 - 18:31 WIB
BERLIN - Beberapa rumah tangga Jerman akan dipaksa untuk memanaskan rumah mereka dengan membakar kayu alih-alih dengan gas saat Rusia mematikan keran pasokan. Peringatan yang mengerikan ini disampaikan oleh para analis di Deutsche Bank.
Seperti diketahui mulai awal pekan kemarin, Rusia mulai mematikan aliran gas yang melalui Nord Stream 1 ke Jerman, karena adanya perbaikan. Keputusan ini membuat para pejabat Jerman khawatir bahwa pasokan gas Rusia bakal diputus secara permanen setelah perbaikan selesai.
Kekurangan pasokan gas secara global diperburuk oleh perang Rusia terhadap Ukraina yang berdampak terhadap lonjakan harga. Akibatnya banyak konsumen menggurangi penggunaan gas sebagai respons dari minimnya aliran gas Rusia.
Analis di Deutsche Bank mengatakan, mereka memperkirakan permintaan gas di Jerman selama beberapa bulan ke depan akan tetap 10pc atau di bawah level satu tahun lalu. Didorong oleh pengurangan pemakaian oleh rumah tangga, industri, dan sektor jasa.
Mereka menambahkan: "Selain itu, substitusi gas oleh sumber energi lain (batu bara dan lignit di sektor listrik, kayu untuk keperluan pemanasan di rumah tangga swasta jika memungkinkan, lalu beralih ke turunan minyak di industri) berkontribusi pada permintaan gas yang lebih rendah," terangnya seperti dilansir Telegraph, Kamis (14/7/2022).
Rusia sendiri telah membatasi pasokan gas mereka ke Eropa dan ada kekhawatiran yang meningkat bahwa mereka akan menjaga pipa Nord Stream 1 tetap ditutup setelah pemeliharaan. Krisis pasokan mengancam kekurangan dan bahkan diperkirakan ada pemadaman listrik pada musim dingin ini hingga dapat mendorong negara-negara termasuk Jerman ke dalam resesi.
Seperti diketahui mulai awal pekan kemarin, Rusia mulai mematikan aliran gas yang melalui Nord Stream 1 ke Jerman, karena adanya perbaikan. Keputusan ini membuat para pejabat Jerman khawatir bahwa pasokan gas Rusia bakal diputus secara permanen setelah perbaikan selesai.
Kekurangan pasokan gas secara global diperburuk oleh perang Rusia terhadap Ukraina yang berdampak terhadap lonjakan harga. Akibatnya banyak konsumen menggurangi penggunaan gas sebagai respons dari minimnya aliran gas Rusia.
Analis di Deutsche Bank mengatakan, mereka memperkirakan permintaan gas di Jerman selama beberapa bulan ke depan akan tetap 10pc atau di bawah level satu tahun lalu. Didorong oleh pengurangan pemakaian oleh rumah tangga, industri, dan sektor jasa.
Mereka menambahkan: "Selain itu, substitusi gas oleh sumber energi lain (batu bara dan lignit di sektor listrik, kayu untuk keperluan pemanasan di rumah tangga swasta jika memungkinkan, lalu beralih ke turunan minyak di industri) berkontribusi pada permintaan gas yang lebih rendah," terangnya seperti dilansir Telegraph, Kamis (14/7/2022).
Rusia sendiri telah membatasi pasokan gas mereka ke Eropa dan ada kekhawatiran yang meningkat bahwa mereka akan menjaga pipa Nord Stream 1 tetap ditutup setelah pemeliharaan. Krisis pasokan mengancam kekurangan dan bahkan diperkirakan ada pemadaman listrik pada musim dingin ini hingga dapat mendorong negara-negara termasuk Jerman ke dalam resesi.
(akr)
tulis komentar anda