Diyakinkan IMF, Erick Thohir Pede RI Tak Akan Krisis
Minggu, 17 Juli 2022 - 19:44 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meyakini ekonomi Indonesia tidak akan masuk dalam jurang krisis seperti yang terjadi di Srilanka.
Pernyataan ini menyusul penilaian Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) bahwa kondisi ekonomi internal Indonesia cukup kuat.
Tercatat risiko ekonomi Indonesia masuk dalam jurang krisis hanya 3% saja. Meski begitu, Erick mencatat geopolitik dan krisis ekonomi global berpotensi berdampak.
"Dia (IMF) meyakinkan Indonesia tidak di dalam jurang krisis, seperti yang digembar-gemborkan. Tetapi bukan berarti kita tidak waspada. Karena tadi disampaikan secara internal kita kuat, tetapi secara eksternal yang namanya geopolitik, ekonomi global bisa saja berdampak," papar Erick saat ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (17/7/2022).
Lembaga keuangan global, lanjut Erick, juga memberikan penilaian positif terhadap perkembangan yang terjadi di Tanah Air saat ini.
Khususnya, pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan UMKM yang menjadi pondasi dari makro ekonomi nasional.
Menurut dia, penilaian itu menjadi salah satu indikator keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Indonesia. Erick menyebut kepemimpinan Jokowi di arah yang benar.
"Tentu, saya senang IMF datang ke sini memuji Indonesia. Tidak lagi seperti dahulu, yang mana kita disuruh ini, disuruh itu, artinya kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi sudah kepada alur yang benar dan mari kita saling bekerja sama memastikan kita tambah maju lagi," tandasnya.
Dia juga mengaku senang lantaran Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengunjungi gedung Sarinah. Kunjungan ini menjadi kesempatan terbaik bagi pemerintah memperhatikan pembangunan ekosistem UMKM.
"Kami merasa terhormat bagaimana Managing Director IMF bisa hadir di Sarinah, bisa melihat inilah yang kita namakan membangun ekosistem. Membangun ekosistem itu tidak bisa ego sektoral, tetapi harus saling mendukung dan harus ada konkret hasilnya," pungkasnya.
Pernyataan ini menyusul penilaian Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) bahwa kondisi ekonomi internal Indonesia cukup kuat.
Tercatat risiko ekonomi Indonesia masuk dalam jurang krisis hanya 3% saja. Meski begitu, Erick mencatat geopolitik dan krisis ekonomi global berpotensi berdampak.
"Dia (IMF) meyakinkan Indonesia tidak di dalam jurang krisis, seperti yang digembar-gemborkan. Tetapi bukan berarti kita tidak waspada. Karena tadi disampaikan secara internal kita kuat, tetapi secara eksternal yang namanya geopolitik, ekonomi global bisa saja berdampak," papar Erick saat ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Minggu (17/7/2022).
Lembaga keuangan global, lanjut Erick, juga memberikan penilaian positif terhadap perkembangan yang terjadi di Tanah Air saat ini.
Khususnya, pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan UMKM yang menjadi pondasi dari makro ekonomi nasional.
Menurut dia, penilaian itu menjadi salah satu indikator keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin Indonesia. Erick menyebut kepemimpinan Jokowi di arah yang benar.
"Tentu, saya senang IMF datang ke sini memuji Indonesia. Tidak lagi seperti dahulu, yang mana kita disuruh ini, disuruh itu, artinya kepemimpinan Bapak Presiden Jokowi sudah kepada alur yang benar dan mari kita saling bekerja sama memastikan kita tambah maju lagi," tandasnya.
Dia juga mengaku senang lantaran Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva mengunjungi gedung Sarinah. Kunjungan ini menjadi kesempatan terbaik bagi pemerintah memperhatikan pembangunan ekosistem UMKM.
"Kami merasa terhormat bagaimana Managing Director IMF bisa hadir di Sarinah, bisa melihat inilah yang kita namakan membangun ekosistem. Membangun ekosistem itu tidak bisa ego sektoral, tetapi harus saling mendukung dan harus ada konkret hasilnya," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda