Harga Avtur Melambung, Susi Pudjiastuti: Sudah Babak Belur Malah Dimarahi

Minggu, 17 Juli 2022 - 23:01 WIB
Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Aviation Susi Pudjiastuti. Foto/Dok SINDO
JAKARTA - Harga bahan bakar pesawat terbang atau avtur yang terus melambung memicu kekhawatiran para pemilik maskapai dan operator penerbangan.

Pasalnya, tingginya harga avtur menyebabkan harga tiket pesawat juga naik signifikan. Sebagai informasi, harga avtur mencapai Rp18.400 pada awal Juli 2022.

Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Aviation Susi Pudjiastuti mengatakan, komponen avtur merupakan 28% hingga 34% dari biaya operasi penerbangan. Selain avtur, kenaikan biaya hanggar pesawat juga membuat dilema.





Pasalnya, kenaikan harga di berbagai aspek membuat maskapai sangat terbebani. Di sisi lain, keputusan untuk menaikkan harga tiket pesawat juga banyak dikeluhkan pelanggan.

"Jadi mau bagaimana? Sini naik, sana naik. Kita mau naikkan harga tiket Rp100.000 saja sudah marah semua. Jadi, kita sudah babak belur malah dimarahi orang," kata Susi dalam webinar, Minggu (17/7/2022).

Pengusaha asal Pangandaran itu pun mengharapkan adanya bantuan dari pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk turut serta menanggulangi permasalahan tersebut. Salah satunya insentif untuk meniadakan airport tax di tengah tingginya biaya avtur saat ini.



Di samping itu, Susi juga mengajak masyarakat untuk lebih memahami situasi saat ini, di mana tingginya harga tiket pesawat juga didorong oleh kenaikan biaya penting lainnya.

"Masyarakat tidak boleh mudah marah. Maka dari itu harus ada edukasi," tukas mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu.

Meski begitu, Susi mengatakan bahwa di tengah kondisi saat ini, pihaknya belum melakukan pembatalan penerbangan. Maskapainya masih melayani 150-200 penerbangan setiap harinya.
(ind)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More