3 Industri Eropa yang Bergantung pada Gas Rusia, Nomor 2 Terancam Bangkrut
Minggu, 24 Juli 2022 - 11:45 WIB
JAKARTA - Sedikitnya ada tiga industri di Eropa yang tergantung dengan gas Rusia . Sanksi yang diberikan Eropa pada Rusia, membuat Rusia enggan kembali mengekspor persediaan gasnya dan mengganggu perusahaan industri Eropa.
Melansir dari acer.europa.eu, Eropa mengimpor 80% dari total kebutuhan gasnya. Produksi dalam negeri telah berkurang setengahnya dalam 10 tahun terakhir.
Sektor perumahan menyumbang sebagian besar permintaan gas UE (40%), diikuti oleh industri dan penggunaan gas untuk pembangkit listrik.
Baca juga : Vatikan Dikabarkan Beli Gas Rusia Pakai Rubel, Benarkah?
Dari data tersebut bisa dilihat bahwa beberapa industri yang berada di Eropa juga bergantung pada gas Rusia. Meskipun memiliki persentase yang kecil, tetap saja peran gas tersebut besar untuk beberapa perusahaan ini.
Berikut tiga industri Eropa yang bergantung kepada gas Rusia :
1. Shell (Belanda)
Perusahaan minyak dan gas multinasional dan jadi salah satu industri terbesar di eropa. Salah satu anak perusahaan Shell yang berada di Jerman sempat menolak pembayaran menggunakan rubel sehingga jatah gas yang diberikan untuk industri tersebut dipotong.
Melansir dari acer.europa.eu, Eropa mengimpor 80% dari total kebutuhan gasnya. Produksi dalam negeri telah berkurang setengahnya dalam 10 tahun terakhir.
Sektor perumahan menyumbang sebagian besar permintaan gas UE (40%), diikuti oleh industri dan penggunaan gas untuk pembangkit listrik.
Baca juga : Vatikan Dikabarkan Beli Gas Rusia Pakai Rubel, Benarkah?
Dari data tersebut bisa dilihat bahwa beberapa industri yang berada di Eropa juga bergantung pada gas Rusia. Meskipun memiliki persentase yang kecil, tetap saja peran gas tersebut besar untuk beberapa perusahaan ini.
Berikut tiga industri Eropa yang bergantung kepada gas Rusia :
1. Shell (Belanda)
Perusahaan minyak dan gas multinasional dan jadi salah satu industri terbesar di eropa. Salah satu anak perusahaan Shell yang berada di Jerman sempat menolak pembayaran menggunakan rubel sehingga jatah gas yang diberikan untuk industri tersebut dipotong.
Lihat Juga :
tulis komentar anda