Peternak Ungkap Distribusi Vaksin PMK Harus Dipercepat
Senin, 25 Juli 2022 - 13:38 WIB
JAKARTA - Ketua Umum PPSKI (Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia) Nanang Purus Subendro mengungkapkan, saat ini penanganan wabah penyakit mulut dan kuku ( PMK ) hanya tinggal mengandalkan vaksinasi . Menurutnya wabah PMK telah terlanjur menyebar bahkan hingga ke 22 provinsi.
"Harapannya tinggal divaksinasi, yang jadi masalah proses datangnya vaksin ini entah apalagi yang masih ditunggu atau persyaratan yang masih kurang. Sudah lebih dari dua bulan vaksinnya belum datang dengan jumlah yang memadai," ujar Nanang saat dihubungi MNC Portal, Senin (25/7/2022).
Mengutip data dari siagapmk.id setidaknya jumlah hewan yang diberikan vaksin PMK hanya sekitar 600 ribu ekor. Jumlah tersebut bahkan lebih sedikit dari target pemerintah yang bakal mendatangkan setidaknya 800 ribu dosis vaksin pada tahap pertama.
Nanang menyebut pendistribusian vaksin PMK ke peternak masih menjadi kendala. Padahal jumlah hewan ternak, khusus sapi potong saja data pada tahun 2021 populasinya mencapai 18 juta ekor.
"Itu di 22 provinsi, mestinya sapi yang masih sehat diberikan vaksinasi supaya tidak terinfeksi," sambung Nanang.
Nanang mengatakan penahan PMK saat ini yang hanya mengandalkan vaksinasi justru terkesan sangat lambat. Padahal seharusnya bisa dipercepat karena wabah tersebut sangat cepat menyebar ke hewan lain.
Pada akhirnya, ketika penanganan yang diberikan pemerintah cukup lambat, maka kerugian yang dialami oleh peternak bakal semakin besar.
"Karena itu harus cepat sekali (vaksinnya), karena virusnya terus menyebar, (saat ini) masih sangat lambat," pungkasnya.
"Harapannya tinggal divaksinasi, yang jadi masalah proses datangnya vaksin ini entah apalagi yang masih ditunggu atau persyaratan yang masih kurang. Sudah lebih dari dua bulan vaksinnya belum datang dengan jumlah yang memadai," ujar Nanang saat dihubungi MNC Portal, Senin (25/7/2022).
Mengutip data dari siagapmk.id setidaknya jumlah hewan yang diberikan vaksin PMK hanya sekitar 600 ribu ekor. Jumlah tersebut bahkan lebih sedikit dari target pemerintah yang bakal mendatangkan setidaknya 800 ribu dosis vaksin pada tahap pertama.
Nanang menyebut pendistribusian vaksin PMK ke peternak masih menjadi kendala. Padahal jumlah hewan ternak, khusus sapi potong saja data pada tahun 2021 populasinya mencapai 18 juta ekor.
"Itu di 22 provinsi, mestinya sapi yang masih sehat diberikan vaksinasi supaya tidak terinfeksi," sambung Nanang.
Nanang mengatakan penahan PMK saat ini yang hanya mengandalkan vaksinasi justru terkesan sangat lambat. Padahal seharusnya bisa dipercepat karena wabah tersebut sangat cepat menyebar ke hewan lain.
Pada akhirnya, ketika penanganan yang diberikan pemerintah cukup lambat, maka kerugian yang dialami oleh peternak bakal semakin besar.
"Karena itu harus cepat sekali (vaksinnya), karena virusnya terus menyebar, (saat ini) masih sangat lambat," pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda