Tanpa Gas Rusia, Musim Dingin Akan Uji Persatuan Eropa

Kamis, 28 Juli 2022 - 09:08 WIB
Diketahui, sebelum kesepakatan terjadi, sejumlah negara termasuk Italia, Hongaria, Polandia, Portugal dan Spanyol menyuarakan keprihatinan mereka. Negara-negara itu menyatakan bahwa mereka sebelumnya telah memotong konsumsi, dengan alasan kurangnya koneksi ke jaringan pipa gas Eropa dan fakta bahwa keputusan tentang energi biasanya merupakan masalah nasional.



Pada akhirnya, kesepakatan penjatahan gas itu disetujui dengan beberapa pengecualian, seperti Spanyol dan Portugal yang dilaporkan diizinkan untuk menggunakan gas hanya 7% lebih sedikit. Konsesi lain juga dibuat, tetapi terbukti tidak cukup untuk mendapatkan suara bulat, dimana Hungaria memberikan suara menentang.

Sementara itu, CNN yang mengutip pejabat Amerika Serikat (AS) pada Rabu (27/7) melaporkan, negara itu tengah bekerja keras di belakang layar untuk menjaga Uni Eropa tetap bersatu melawan Moskow di tengah penurunan pasokan gas Rusia ke blok itu.

Ada kepanikan di kedua sisi Atlantik atas kemungkinan Eropa akan mengalami kekurangan gas parah pada musim dingin ini, kata pejabat yang tidak disebutkan namanya tersebut. "Ini adalah ketakutan terbesar kami," salah satu dari mereka mengakui.

Dia juga memperingatkan bahwa dampak krisis di Eropa dapat menjadi bumerang bagi AS, yang menyebabkan lonjakan lebih lanjut harga gas dan listrik untuk masyarakat Amerika. "Seluruh situasi juga akan menjadi ujian utama ketahanan dan persatuan Eropa melawan Rusia," tegasnya.

Harga gas di Eropa pada Rabu melonjak mencapai USD2.300 per seribu meter kubik - level tertinggi sejak Maret - setelah Gazprom mengurangi aliran gas melalui pipa Nord Stream 1 menjadi hanya 20% dari kapasitas maksimumnya.
(fai)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More