Forum Kapnas Efektif Jadi Ruang Pamer Produk UMKM
Selasa, 02 Agustus 2022 - 20:00 WIB
Sejauh ini, PHR memiliki 560 mitra kerja, yang terdiri dari 247 mitra lokal di Riau, dan 213 mitra di luar Riau. Dari jumlah itu, tercatat ada 264 kontrak pengembangan usaha lokal (LBD). Delvi, salah satu pengusaha UMKM yang ada di bawah naungan Sentra Ekonomi Kreatif Melayu Riau mengungkapkan, pembinaan dan pendampingan usaha yang dilakukan PHR berperan besar dalam pengembangan usaha makanan pisang kipas yang digelutinya.
"Kami diajari membuat kemasan yang menarik, sehingga makanan yang kami buat tahan lama dan bisa dijadikan oleh-oleh," tuturnya.
Pada pelaksanaan Forum Kapnas II 2022 terdapat 28 booth operator migas (KKKS) dan 68 booth penyedia barang dan jasa (PBH) industri hulu migas. Beberapa dari perusahaan-perusahaan tersebut hadir sebagai pendukung utama dari sisi pembiayaan, seperti Pertamina Patra Niaga, Pertamina International Shipping dan China Oilfield Services Limited (COSL).
"Dukungan perusahaan berskala nasional dan global tersebut memperlihatkan besarnya dukungan mereka terhadap pengembangan kapasitas nasional. Bahkan perusahaan asing seperti COSL punya komitmen yang tinggi memaksimalkan potensi lokal dalam operasional mereka di Indonesia," jelas Erwin.
Hal ini pun diakui Health and Safety Environtment (HSE) Manager COSL, Indra Taufik, yang hadir mewakili perusahaan. Menurut Taufik, meskipun COSL merupakan BUMN milik Tiongkok, namun dalam operasionalnya tetap memprioritaskan pekerja lokal. Jumlah pekerja COSL saat ini sekitar 1.100 orang.
"Sekitar 75% sampai 80% pekerja lokal. Di internal perusahaan ada program pengembangan SDM, dan ini menunjukkan adanya komitmen untuk memperkuat kapasitas pekerja lokal. Sebagai penyedia beragam jasa aktivitas lapangan migas, COSL terus berupaya meningkatkan kandungan lokal, melalui peningkatan kapasitas pekerja lokal. Khusus di lapangan, semua pekerja COSL adalah WNI," jelas Taufik.
"Kami diajari membuat kemasan yang menarik, sehingga makanan yang kami buat tahan lama dan bisa dijadikan oleh-oleh," tuturnya.
Pada pelaksanaan Forum Kapnas II 2022 terdapat 28 booth operator migas (KKKS) dan 68 booth penyedia barang dan jasa (PBH) industri hulu migas. Beberapa dari perusahaan-perusahaan tersebut hadir sebagai pendukung utama dari sisi pembiayaan, seperti Pertamina Patra Niaga, Pertamina International Shipping dan China Oilfield Services Limited (COSL).
"Dukungan perusahaan berskala nasional dan global tersebut memperlihatkan besarnya dukungan mereka terhadap pengembangan kapasitas nasional. Bahkan perusahaan asing seperti COSL punya komitmen yang tinggi memaksimalkan potensi lokal dalam operasional mereka di Indonesia," jelas Erwin.
Hal ini pun diakui Health and Safety Environtment (HSE) Manager COSL, Indra Taufik, yang hadir mewakili perusahaan. Menurut Taufik, meskipun COSL merupakan BUMN milik Tiongkok, namun dalam operasionalnya tetap memprioritaskan pekerja lokal. Jumlah pekerja COSL saat ini sekitar 1.100 orang.
Baca Juga
"Sekitar 75% sampai 80% pekerja lokal. Di internal perusahaan ada program pengembangan SDM, dan ini menunjukkan adanya komitmen untuk memperkuat kapasitas pekerja lokal. Sebagai penyedia beragam jasa aktivitas lapangan migas, COSL terus berupaya meningkatkan kandungan lokal, melalui peningkatan kapasitas pekerja lokal. Khusus di lapangan, semua pekerja COSL adalah WNI," jelas Taufik.
(nng)
tulis komentar anda