Wall Street Dibuka Menguat Jelang Rilis Inflasi Pekan Ini
Senin, 08 Agustus 2022 - 21:28 WIB
JAKARTA - Tiga indeks Wall Street dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Senin (8/8/2022). Data pasar hingga pukul 20:35 WIB menunjukkan Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 0,23% di 32.877,36.
Sementara, S&P 500 (SPX) dibuka lebih tinggi sebesar 0,26% di 4.155,93, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) naik 0,36%, menjadi 12.703,72.
Pasar modal Amerika Serikat (AS) sedang mencermati data tenaga kerja yang baru saja dirilis belakangan ini. Diketahui, angka tenaga kerja AS pada Juli 2022 bertambah 528.000 dibandingkan ekspektasi pasar sebesar 250.000.
Optimisme ini tampak memberi suntikan katalis positif pasar, kendati perlambatan ekonomi tetap menjadi kekhawatiran utama di tengah kebijakan hawkish Federal Reserve (The Fed).
Namun, data tersebut justru meningkatkan keraguan pasar terhadap indeks harga konsumen (CPI) untuk periode Juli yang akan dirilis pada Rabu depan. Diketahui, inflasi bulan lalu membawa pesimisme negeri Paman Sam dalam sisa tahun ini.
"Ekonom kami memperkirakan inflasi dapat turun setelah harga energi ikut turun akhir-akhir ini," tulis analis Deutsche Bank dilansir Reuters, Senin (8/8/2022).
Saat ini, pasar tengah menghadapi kabar perkiraan ada kenaikan suku bunga lanjutan dari The Fed di bulan September sebesar 75 basis poin.
Sementara, S&P 500 (SPX) dibuka lebih tinggi sebesar 0,26% di 4.155,93, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) naik 0,36%, menjadi 12.703,72.
Pasar modal Amerika Serikat (AS) sedang mencermati data tenaga kerja yang baru saja dirilis belakangan ini. Diketahui, angka tenaga kerja AS pada Juli 2022 bertambah 528.000 dibandingkan ekspektasi pasar sebesar 250.000.
Optimisme ini tampak memberi suntikan katalis positif pasar, kendati perlambatan ekonomi tetap menjadi kekhawatiran utama di tengah kebijakan hawkish Federal Reserve (The Fed).
Namun, data tersebut justru meningkatkan keraguan pasar terhadap indeks harga konsumen (CPI) untuk periode Juli yang akan dirilis pada Rabu depan. Diketahui, inflasi bulan lalu membawa pesimisme negeri Paman Sam dalam sisa tahun ini.
"Ekonom kami memperkirakan inflasi dapat turun setelah harga energi ikut turun akhir-akhir ini," tulis analis Deutsche Bank dilansir Reuters, Senin (8/8/2022).
Saat ini, pasar tengah menghadapi kabar perkiraan ada kenaikan suku bunga lanjutan dari The Fed di bulan September sebesar 75 basis poin.
(uka)
tulis komentar anda