Menteri Erick Usul 1% Dividen untuk Operasional Kementerian
Selasa, 14 April 2020 - 05:44 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusulkan ada perubahan anggaran untuk kementerian yang dipimpinnya. Dia berencana agar setiap BUMN menyetorkan 1% dividennya ke Kementerian BUMN.
"Ke depan kementerian ini akan hidup karena apa? Karena kalau dividennya (BUMN) makin besar, maka kita dapat 1%. Itu yang kita gunakan. Jadi kita enggak mau hanya andalkan APBN saja," ujar Erick di Jakarta, Senin (13/4/2020).
Dia melanjutkan, dengan mengelola 1% dividen BUMN, maka bisa membiayai operasional kementerian. Dia ingin memberikan apresiasi alias bonus kepada pegawainya yang sudah bekerja keras selama ini.
"Jadi ada apresiasi, bukan hanya bulanan, tapi mungkin nanti ada tambahan-tambahan. Saya minta semua punya satu visi yang sama lebih baik," bebernya.
Dia pun menargetkan setoran total dividen BUMN naik 50% atau dari Rp180 triliun menjadi Rp300 triliun pada 2024. Adapun saat ini tengah membuat aturan tentang pembagian dividen dan tantiem atau bonus tahunan direksi BUMN. "Dividen dan tantiem biasanya dibagikan berdasarkan pendapatan tahunan BUMN," pungkasnya.
"Ke depan kementerian ini akan hidup karena apa? Karena kalau dividennya (BUMN) makin besar, maka kita dapat 1%. Itu yang kita gunakan. Jadi kita enggak mau hanya andalkan APBN saja," ujar Erick di Jakarta, Senin (13/4/2020).
Dia melanjutkan, dengan mengelola 1% dividen BUMN, maka bisa membiayai operasional kementerian. Dia ingin memberikan apresiasi alias bonus kepada pegawainya yang sudah bekerja keras selama ini.
"Jadi ada apresiasi, bukan hanya bulanan, tapi mungkin nanti ada tambahan-tambahan. Saya minta semua punya satu visi yang sama lebih baik," bebernya.
Dia pun menargetkan setoran total dividen BUMN naik 50% atau dari Rp180 triliun menjadi Rp300 triliun pada 2024. Adapun saat ini tengah membuat aturan tentang pembagian dividen dan tantiem atau bonus tahunan direksi BUMN. "Dividen dan tantiem biasanya dibagikan berdasarkan pendapatan tahunan BUMN," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda