Uni Eropa Tidak Takut Putin, Siapkan Aksi Balasan Usai Rusia Tutup Keran Aliran Gas

Selasa, 06 September 2022 - 04:21 WIB
Penghentian pasokan gas terjadi setelah tensi panas hubungan Rusia dan UE berkepanjangan seiring perang di Ukraina. Dimana Rusia dituding menggunakan pasokan gas sebagai senjata untuk menekan Eropa dalam upaya untuk mendapatkan keringanan sanksi. Sedangkan Rusia membantah menggunakan energi sebagai senjata.

Gazprom telah berulang kali mengatakan, bahwa sanksi Barat telah mempersulit upaya menjalankan pipa secara efisien sehingga berujung pada pengurangan aliran gas melalui pipa menjadi sekitar 20% dari kapasitas penuhnya.

Keputusan Gazprom datang beberapa jam setelah G7 menyetujui rencana memberlakukan batas harga pada minyak Rusia dalam upaya untuk mengekang pendapatan minyak Moskow.

Penghentian semua pasokan gas Rusia, menempatkan UE dalam posisi terjepit menjelang musim dingin.

Sejak invasi Rusia yang disebut Barat tidak beralasan ke Ukraina, UE telah berupaya mengurangi dan menghapus impor gas Rusia. Namun sementara itu mereka berebut mencari pasokan alternatif, tampaknya agak sulit mengisi pasokan.

Uni Eropa telah meminta semua anggota untuk secara sukarela mengurangi konsumsi gas masing-masing sebesar 15% pada musim gugur dan musim dingin dalam upaya untuk meningkatkan pasokan.

Senator AS Lindsey Graham, yang juga berbicara kepada CNBC di Forum Ambrosetti, mengatakan, kekurangan energi yang diprediksi akan datang pada musim dingin mendatang "sangat tidak nyaman bagi Eropa". Namun ini bukan "pertama kalinya orang Eropa harus menderita karena kebebasan mereka."

"Inilah yang akan saya katakan kepada teman-teman Eropa saya: Kami akan bekerja dengan Anda untuk menemukan alternatif untuk gas Rusia dan semakin cepat kami dapat tiba di tujuan itu, semakin aman dunia dan Eropa akan lebih stabil," katanya.

"Pukulan terbesar bagi mesin perang Putin adalah kemandirian energi oleh Eropa. Pada hari Anda mencapainya, bahwa Anda akan lepas dari cangkang yang dulu."
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More