Peluang Media Mainstream dari Boikot Iklan di Media Sosial

Kamis, 02 Juli 2020 - 08:31 WIB
Research Director Iconomics Alex Mulya mengatakan, media mainstream harus lebih kreatif karena banyak keterbatasan, khususnya anggaran. Saat ini menurutnya masyarakat sudah ingin melihat konten inovasi untuk bisa meraih perhatian publik. Masyarakat mulai kurang antusias dengan hanya kesedihan seputar disaster relief, serta tidak hanya iklan dan marketing penyerahan CSR sehingga harus semakin kreatif.

"Angle positif tidak hanya membahas bantuan terkait Covid-19, tapi juga menunjukkan kinerja positif perusahaan yang masih bekerja dengan semangat karena isu sosial yang terlalu banyak akan membuat jenuh. Setidaknya beberapa bulan ke depan, minat masyarakat akan kembali pada komunikasi komersial dan organisasi," kata Alex. (Lihat videonya: Puluhan Pelanggar Lalu Linta Tak Pakai Masker Dihukum Berjemur)

Pengamat pasar modal dari Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, boikot terhadap Facebook menjadi sentimen positif untuk emiten media. Emiten media seperti MNC Group memiliki kemampuan untuk memanfaatkan peluang tersebut.

"Berarti perusahaan-perusahaan sekelas korporasi multinasional bisa menggunakan jasa iklan terhadap emiten media. Ini sangat memungkinkan, terjadi" ujar Nafan hari ini di Jakarta. (Hafid Fuad)
(ysw)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More