Genjot Literasi Keuangan Digital Pelaku Sektor Kriya dan UMKM Disabilitas
Jum'at, 09 September 2022 - 18:08 WIB
Wury mengemukakan, pada tahun 2022 ini, Dekranas dengan dukungan dari KemenkopUKM , melatih lebih dari 500 fasilitator/trainer pemerintah dengan target lebih dari 900 ribu UMKM. “Yang kemudian melatih UKM hingga dapat ekspor seperti para UKM lulusan pelatihan ini,” imbuhnya.
Kolaborasi Dekranas dan KemenKopUKM sudah berjalan sejak 2019. Namun pada tahun 2020, kedua belah pihak sepakat men-design ulang kegiatan ini untuk menjadi lebih berkelanjutan dan dengan pendekatan penguatan ekosistem untuk pelaku usaha.
“Pada tahun 2020 hingga 2021 kami fokus pada penguatan Wastra Indonesia, sesuai dengan fokus kerja Dekranas, dengan tajuk “Cerita Wastra,” tukasnya.
Ketua umum Yayasan PTI, Myra Winarko mengemukakan, kesempatan yang diberikan oleh KemenkopUMKM dan Dekranas ini mampu membukakan peluang bagi 31 juta kaum disabilitas di Indonesia.
Untuk diketahui, Yayasan PTI merupakan inkubator bisnis bagi kaum disablitas. Itu sebabnya, KemenkopUMKM dan Dekranas menggandeng PTI agar dapat melanjutkan langkah berkesinambungan untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan (Digital Economy to Support SDGs").
"InsyaAllah kami akan menjawab tantangan pak Menteri terkait ekosistem digitalisasi bagi kaum disabilitas dari hulu ke hilir, " kata Myra.
Selama ini, PTI sudah menjalankan fungsinya dengan membina berbagai komunitas disabilitas di berbagai belahan Indonesia. Di antaranya adalah komunitas disabilitas mental retardation (keterbelakangan mental) di Bandung Jawa Barat yang memproduksi Telur Asin.
Kemudian, pelatihan Make Up Artist bagi bisu dan tunarungu, pelatihan melukis, dan pelatihan memasak. Para lulusan Pelatihan PTI ini rata-rata sudah mandiri, bahkan beberapa di antaranya telah mampu masuk pasar kerja sebagai tenaga profesional.
PTI sebagai inkubator bisnis juga menggandeng beberapa perusahaan besar dan perbankan, untuk terus melakukan pembinaan dan pemasaran secara digital. "Ke depan bahkan kami berencana membuat Platform sendiri, selain memberikan pelatihan-pelatihan pada disabilitas agar masuk ke dunia digital secara mandiri," tandas Myra.
Kolaborasi Dekranas dan KemenKopUKM sudah berjalan sejak 2019. Namun pada tahun 2020, kedua belah pihak sepakat men-design ulang kegiatan ini untuk menjadi lebih berkelanjutan dan dengan pendekatan penguatan ekosistem untuk pelaku usaha.
“Pada tahun 2020 hingga 2021 kami fokus pada penguatan Wastra Indonesia, sesuai dengan fokus kerja Dekranas, dengan tajuk “Cerita Wastra,” tukasnya.
Ketua umum Yayasan PTI, Myra Winarko mengemukakan, kesempatan yang diberikan oleh KemenkopUMKM dan Dekranas ini mampu membukakan peluang bagi 31 juta kaum disabilitas di Indonesia.
Untuk diketahui, Yayasan PTI merupakan inkubator bisnis bagi kaum disablitas. Itu sebabnya, KemenkopUMKM dan Dekranas menggandeng PTI agar dapat melanjutkan langkah berkesinambungan untuk mendukung Pembangunan Berkelanjutan (Digital Economy to Support SDGs").
"InsyaAllah kami akan menjawab tantangan pak Menteri terkait ekosistem digitalisasi bagi kaum disabilitas dari hulu ke hilir, " kata Myra.
Baca Juga
Selama ini, PTI sudah menjalankan fungsinya dengan membina berbagai komunitas disabilitas di berbagai belahan Indonesia. Di antaranya adalah komunitas disabilitas mental retardation (keterbelakangan mental) di Bandung Jawa Barat yang memproduksi Telur Asin.
Kemudian, pelatihan Make Up Artist bagi bisu dan tunarungu, pelatihan melukis, dan pelatihan memasak. Para lulusan Pelatihan PTI ini rata-rata sudah mandiri, bahkan beberapa di antaranya telah mampu masuk pasar kerja sebagai tenaga profesional.
PTI sebagai inkubator bisnis juga menggandeng beberapa perusahaan besar dan perbankan, untuk terus melakukan pembinaan dan pemasaran secara digital. "Ke depan bahkan kami berencana membuat Platform sendiri, selain memberikan pelatihan-pelatihan pada disabilitas agar masuk ke dunia digital secara mandiri," tandas Myra.
Lihat Juga :
tulis komentar anda