Kompor Listrik Geser LPG 3 Kg, Erick Thohir: Bagian dari Eco-lifestyle
Rabu, 21 September 2022 - 18:54 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menerangkan,konversi kompor LPG ke kompor induksi atau listrik upaya pemerintah mencapai penerapan eco-lifestyle di Tanah Air. Karena program tersebut harus didukung secara penuh.
"Kompor listrik bisa masuk, seperti yang Pak Darmawan dan saya sedang dorong hari ini di apartemen, rumah-rumah yang dibangun BUMN itu kita mendorong kompor listrik," ungkap Erick di Kantor Pusat PLN, Rabu (21/9/2022).
Menurutnya, saat ini kelompok masyarakat muda, khususnya yang berusia 35 tahun ke bawah akan lebih terbuka pada penggunaan kompor listrik . Meski begitu, peran LPG tidak bisa dihilangkan begitu saja.
Erick mencatat infrastruktur LPG menjadi bagian penting atau memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Untuk itu, selain secara bersamaan mendorong kompor listrik, alternatif energi lain seperti gasifikasi batubara menjadi Dimetyhl Ether (DME) juga bakal didorong.
"Transisi ini harus kita jaga, jadi keseimbangan LPG, DME dan kompor listrik kita jaga keseimbangannya," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, konversi LPG ke kompor listrik bisa menghasilkan penghematan biaya Rp 8.000 per kg. "Dengan adanya penghematan ini kita mengubah energi yang tadinya impor ke energi domestik," tutur Darmawan.
Darmawan mengungkapkan upaya mendorong program kompor listrik, pihaknya akan memperhatikan aspek keseimbangan komponen yang ada baik itu LPG, DME dan kompor listrik.
"Kompor listrik bisa masuk, seperti yang Pak Darmawan dan saya sedang dorong hari ini di apartemen, rumah-rumah yang dibangun BUMN itu kita mendorong kompor listrik," ungkap Erick di Kantor Pusat PLN, Rabu (21/9/2022).
Menurutnya, saat ini kelompok masyarakat muda, khususnya yang berusia 35 tahun ke bawah akan lebih terbuka pada penggunaan kompor listrik . Meski begitu, peran LPG tidak bisa dihilangkan begitu saja.
Erick mencatat infrastruktur LPG menjadi bagian penting atau memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. Untuk itu, selain secara bersamaan mendorong kompor listrik, alternatif energi lain seperti gasifikasi batubara menjadi Dimetyhl Ether (DME) juga bakal didorong.
"Transisi ini harus kita jaga, jadi keseimbangan LPG, DME dan kompor listrik kita jaga keseimbangannya," kata dia.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, konversi LPG ke kompor listrik bisa menghasilkan penghematan biaya Rp 8.000 per kg. "Dengan adanya penghematan ini kita mengubah energi yang tadinya impor ke energi domestik," tutur Darmawan.
Darmawan mengungkapkan upaya mendorong program kompor listrik, pihaknya akan memperhatikan aspek keseimbangan komponen yang ada baik itu LPG, DME dan kompor listrik.
(akr)
tulis komentar anda