Terbebani Ancaman Resesi, Wall Street Dibuka Koreksi

Senin, 26 September 2022 - 21:39 WIB
Ilustrasi Wall Street. FOTO/REUTERS
JAKARTA - Tiga indeks Wall Street dibuka koreksi pada perdagangan Senin (26/9). Isu resesi masih menjadi topik utama pelaku pasar modal. Hal itu berpotensi terjadi ketika Bank Sentral Amerka Serikat / Federal Reserve terus mengerek suku bunga secara agresif.

Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,21% di 29.529,34, S&P 500 (SPX) tersungkur sebesar 0,23% di 3.684,85, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) merosot 0,05% di 10.862,73. Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah SPX antara lain Apple, Tesla, dan Amazon.com. Tiga top gainers ditempati oleh Las Vegas Sands menguat 9,50%, Wynn Resorts naik 9,56%, dan PENN Entertainment tumbuh 3,61%, sedangkan top losers diduduki oleh Duke turun 4,18%, Prologis anjlok 4,18%, dan Elevance Health tertekan 2,31%.



Sinyal terbaru The Fed bahwa suku bunga tinggi dapat bertahan hingga 2023, telah mengirim tiga indeks saham utama AS jatuh di kisaran 4%-5% pekan lalu. Sejumlah analis menilai bahwa Fed funds rate memang benar-benar dipersiapkan untuk menurunkan inflasi, meski ancamannya adalah resesi.



"The Fed tampaknya menegaskan mereka dapat menaikkan suku bunga, menghentikan kenaikan inflasi tanpa menciptakan resesi," kata Ekonom Spartan Capital Securities, Peter Cardillo, dilansir Reuters, Senin (26/9/2022).

Gonjang-ganjing kebijakan Fed dan ancaman resesi dinilai bakal terus membebani ketiga indeks Negeri Paman Sam itu. "Sekaligus berpeluang menguji level terendahnya sejak Desember 2020," tandasnya.



Seperti diketahui, kecemasan atas resesi membuat investor mengalihkan asetnya dari pasar ekuitas menuju sejumlah instrumen safe-haven, seperti dolar, obligasi jangka panjang, hingga emas.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More