Jelang Rilis Data Pekerjaan, Wall Street Dibuka Mixed
Kamis, 06 Oktober 2022 - 21:59 WIB
JAKARTA - Tiga indeks Wall Street dibuka variatif pada perdagangan hari ini, Kamis (6/10/2022), menanti data pekerjaan non-farm payrolls yang akan dirilis Jumat (7/10/2022). Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 0,33% di 30.173,25, S&P 500 (SPX) terkoreksi 0,14% di 3.778,14, sedangkan Nasdaq Composite (IXIC) menguat 0,25% di 11.176,94.
Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah SPX antara lain Twitter Inc, Tesla, dan AMD. Tiga top gainers ditempati oleh McCormick&Co menguat 4,02%, Take-Two naik 3,31%, dan PENN Entertainment tumbuh 2,39%, sedangkan top losers diduduki oleh Republick Services turun 3,05%, Waste Management merosot 3,02%, dan CenterPoint Energy tertekan 2,29%.
Para pelaku pasar AS sedang menantikan rilis data pekerjaan non-farm payroll sebagai peta jalan untuk memahami petunjuk seberapa ketat kebijakan moneter yang bakal diterapkan oleh Federal Reserve.
Apabila permintaan di pasar tenaga kerja masih cukup kuat maka dapat memberikan dorongan The Fed untuk terus secara agresif menaikkan biaya pinjaman, yang kemungkinan akan menjadi sinyal negatif bagi bursa saham.
"Kuncinya ada di laporan pekerjaan besok Jumat. Jika laporan pekerjaan 'Terlalu Panas' maka kita proyeksikan S&P 500 akan turun," kata analis Sevens Report dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Kamis (6/10/2022).
Amazon.com dikabarkan akan merekrut 150.000 pekerja untuk musim liburan mendatang. Sebuah kabar positif bagi para pencari kerja, tetapi tidak bagi The Fed yang sedang berupaya membuat permintaan tenaga kerja tetap dingin lantaran suku bunganya diharapkan dapat membuat inflasi merosot.
Komponen saham yang paling aktif diperdagangkan di bawah SPX antara lain Twitter Inc, Tesla, dan AMD. Tiga top gainers ditempati oleh McCormick&Co menguat 4,02%, Take-Two naik 3,31%, dan PENN Entertainment tumbuh 2,39%, sedangkan top losers diduduki oleh Republick Services turun 3,05%, Waste Management merosot 3,02%, dan CenterPoint Energy tertekan 2,29%.
Para pelaku pasar AS sedang menantikan rilis data pekerjaan non-farm payroll sebagai peta jalan untuk memahami petunjuk seberapa ketat kebijakan moneter yang bakal diterapkan oleh Federal Reserve.
Apabila permintaan di pasar tenaga kerja masih cukup kuat maka dapat memberikan dorongan The Fed untuk terus secara agresif menaikkan biaya pinjaman, yang kemungkinan akan menjadi sinyal negatif bagi bursa saham.
"Kuncinya ada di laporan pekerjaan besok Jumat. Jika laporan pekerjaan 'Terlalu Panas' maka kita proyeksikan S&P 500 akan turun," kata analis Sevens Report dalam sebuah catatan, dilansir Reuters, Kamis (6/10/2022).
Amazon.com dikabarkan akan merekrut 150.000 pekerja untuk musim liburan mendatang. Sebuah kabar positif bagi para pencari kerja, tetapi tidak bagi The Fed yang sedang berupaya membuat permintaan tenaga kerja tetap dingin lantaran suku bunganya diharapkan dapat membuat inflasi merosot.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda