3 Perusahaan Rusia di Indonesia, Nomor 1 Pernah Hengkang Kini Ditawarkan Lagi
Jum'at, 07 Oktober 2022 - 21:45 WIB
Russian Railways dikabarkan telah menginvestasikan dana sekitar USD18 juta dalam pengembangan proyek itu. Namun, rencana itu dibatalkan lantaran proyek terhalang oleh pengembangan ibu kota baru.
Russian Railways merupakan perusahaan Rusia yang bergerak di bidang transportasi yang mengoperasikan kereta barang dan kereta penumpang jasa. Perusahaan ini didirikan pada 18 September 2003 yang berbasis di Moskow, Rusia.
Para pendiri dan pemegang saham perusahaan ini adalah Pemerintah Federasi Rusia. Dengan total pendapatan pada 2017 sebesar USD38,6 miliar. Russian Railways mulai beroperasi sejak tahun 2004 hingga sekarang dengan memiliki 22 anak perusahaan.
2. Rusal (UC Rusia Aluminium)
Sekitar delapan tahun lalu, tepatnya Februari 2014, Rusal menandatangani memorandum of understanding dengan PT Arbaya Energi (bagian dari Satmarindo Group) untuk kemitraan strategis. Kerja sama itu terkait eksplorasi dan pertambangan bauksit dan produksi alumina di Kalimantan Barat.
Rusal (UC Rusia Aluminium) merupakan perusahaan aluminium terbesar kedua di dunia berdasarkan hasil produksi primer tahun 2016. UC Rusal menyumbang hampir 9% aluminium utama dunia dan 9% dari produk alumina dunia.
Perusahaan ini berkanor pusat di Moskow, Rusia. UC Rusal merupakan perusahaan publik terbatas yang sahamnya dijualbelikan di Bursa Efek Moskow, Bursa Efek Hong Kong, dan Bursa Efek Eropa.
Pada tahun 2020, total pendapatan UC Rusal mencapai USD8,5 miliar, angka itu turun 11,8 persen dibanding pendapatan tahun 2019.
3. Rosneft Oil Company
Rosneft Oil Company menjalin kerja sama dengan PT Pertamina dalam pembangunan Kilang Grass Root Refinery (GRR) di Tuban, Jawa Timur. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai USD15 miliar.
Russian Railways merupakan perusahaan Rusia yang bergerak di bidang transportasi yang mengoperasikan kereta barang dan kereta penumpang jasa. Perusahaan ini didirikan pada 18 September 2003 yang berbasis di Moskow, Rusia.
Para pendiri dan pemegang saham perusahaan ini adalah Pemerintah Federasi Rusia. Dengan total pendapatan pada 2017 sebesar USD38,6 miliar. Russian Railways mulai beroperasi sejak tahun 2004 hingga sekarang dengan memiliki 22 anak perusahaan.
2. Rusal (UC Rusia Aluminium)
Sekitar delapan tahun lalu, tepatnya Februari 2014, Rusal menandatangani memorandum of understanding dengan PT Arbaya Energi (bagian dari Satmarindo Group) untuk kemitraan strategis. Kerja sama itu terkait eksplorasi dan pertambangan bauksit dan produksi alumina di Kalimantan Barat.
Rusal (UC Rusia Aluminium) merupakan perusahaan aluminium terbesar kedua di dunia berdasarkan hasil produksi primer tahun 2016. UC Rusal menyumbang hampir 9% aluminium utama dunia dan 9% dari produk alumina dunia.
Perusahaan ini berkanor pusat di Moskow, Rusia. UC Rusal merupakan perusahaan publik terbatas yang sahamnya dijualbelikan di Bursa Efek Moskow, Bursa Efek Hong Kong, dan Bursa Efek Eropa.
Pada tahun 2020, total pendapatan UC Rusal mencapai USD8,5 miliar, angka itu turun 11,8 persen dibanding pendapatan tahun 2019.
3. Rosneft Oil Company
Rosneft Oil Company menjalin kerja sama dengan PT Pertamina dalam pembangunan Kilang Grass Root Refinery (GRR) di Tuban, Jawa Timur. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai USD15 miliar.
Lihat Juga :
tulis komentar anda