3 Perusahaan Rusia di Indonesia, Nomor 1 Pernah Hengkang Kini Ditawarkan Lagi

Jum'at, 07 Oktober 2022 - 21:45 WIB
2. Rusal (UC Rusia Aluminium)

Sekitar delapan tahun lalu, tepatnya Februari 2014, Rusal menandatangani memorandum of understanding dengan PT Arbaya Energi (bagian dari Satmarindo Group) untuk kemitraan strategis. Kerja sama itu terkait eksplorasi dan pertambangan bauksit dan produksi alumina di Kalimantan Barat.

Rusal (UC Rusia Aluminium) merupakan perusahaan aluminium terbesar kedua di dunia berdasarkan hasil produksi primer tahun 2016. UC Rusal menyumbang hampir 9% aluminium utama dunia dan 9% dari produk alumina dunia.

Perusahaan ini berkanor pusat di Moskow, Rusia. UC Rusal merupakan perusahaan publik terbatas yang sahamnya dijualbelikan di Bursa Efek Moskow, Bursa Efek Hong Kong, dan Bursa Efek Eropa.

Pada tahun 2020, total pendapatan UC Rusal mencapai USD8,5 miliar, angka itu turun 11,8 persen dibanding pendapatan tahun 2019.

3. Rosneft Oil Company

Rosneft Oil Company menjalin kerja sama dengan PT Pertamina dalam pembangunan Kilang Grass Root Refinery (GRR) di Tuban, Jawa Timur. Nilai investasi proyek ini diperkirakan mencapai USD15 miliar.

Kilang GRR Tuban dapat mengolah 300.000 barel minyak per hari dan menghasilkan 30 juta liter BBM per hari untuk jenis gasoline dan diesel. Kilang ini juga akan memproduksi 4 juta liter avtur per hari dan petrokimia sebesar 4,25 juta ton per hari.

Rosneft Oil Company merupakan gergasi energi terintegrasi Rusia yang memiliki kantor pusat di Moskow, Rusia. Rosneft berfokus pada eksplorasi, ekstraksi, produksi, pemurnian, transportasi serta penjualan minyak bumi, gas alam, bahan bakar motor, dan petrokimia.



Perusahaan ini dikelola langsung oleh Pemerintah Federasi Rusia melalui induk Rosneftegaz. Nama Rosneft berasal dari bahasa Rusia yang memiliki arti minyak Rusia. Rosneft didirikan tahun 1993 sebagai perusahaan negara dan tahun 1995 mulai mengakuisisi sejumlah aset gas dan minyak untuk dikelola negara.

Rosneft juga merupakan perusahaan Rusia terbesar ketiga dengan pendapatan USD119 miliar pada tahun 2021.

Ni Made Susilawati
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More