Indonesia dan China Bersaing Aplikasikan Bayar Tol tanpa Sentuh
Jum'at, 07 Oktober 2022 - 20:19 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Pengatur Jalan Tol ( BPJT ) Danang Parikesit mengatakan penerapan teknologi jalan tol tanpa sentuh (multi lane free flow/MLFF) sebetulnya bersaing dengan China yang tengah menerapkan teknologi yang sama.
"Kita berkompetisi dengan China, mereka ada proyek ini mudah-mudahan kita bisa berlomba-lomba dalam kebaikan," ujar Danang dalam Sosialisasi Teknologi MLFF melalui kanal YouTube PUPR BPJT, Jumat (7/10/2022).
Danang menjelaksan penerapan teknologi MLFF di jalan tol ini merupakan katalisator dalam penyediaan infrastruktur transportasi di Indonesia. Ke depan arah pembangunan infrastruktur bakal berorientasi pada efisiensi penggunaan energi fosil.
Menurutnya, ketika terjadi antrean panjang di gerbang tol, maka sebetulnya ada BBM yang terbakar sia-sia. Otomatis akan menghasilkan emisi yang lebih banyak.
"Kami di PUPR sangat excited dengan proyek ini, secara nilai biasa saja, bukan yang paling besar, tetapi ini kali pertama kita akan melakukan transformasi antara pembangunan infrastruktur fix asset dengan teknologi digital," kata Danang.
Bahkan menurut Danang, jika proyek ini berhasil diterapkan, maka diperkirakan Indonesia bakal menjadi negara pertama yang mengintegrasikan antara teknologi digital dengan transportasi kendaraan pribadi.
"Ini waktu yang tepat di Indonesia, teknologi ini kalau kita sukses akan menjadi yang pertama untuk mengakomodasi teknologi untuk kendaraan pribadi," pungkasnya.
"Kita berkompetisi dengan China, mereka ada proyek ini mudah-mudahan kita bisa berlomba-lomba dalam kebaikan," ujar Danang dalam Sosialisasi Teknologi MLFF melalui kanal YouTube PUPR BPJT, Jumat (7/10/2022).
Danang menjelaksan penerapan teknologi MLFF di jalan tol ini merupakan katalisator dalam penyediaan infrastruktur transportasi di Indonesia. Ke depan arah pembangunan infrastruktur bakal berorientasi pada efisiensi penggunaan energi fosil.
Menurutnya, ketika terjadi antrean panjang di gerbang tol, maka sebetulnya ada BBM yang terbakar sia-sia. Otomatis akan menghasilkan emisi yang lebih banyak.
"Kami di PUPR sangat excited dengan proyek ini, secara nilai biasa saja, bukan yang paling besar, tetapi ini kali pertama kita akan melakukan transformasi antara pembangunan infrastruktur fix asset dengan teknologi digital," kata Danang.
Bahkan menurut Danang, jika proyek ini berhasil diterapkan, maka diperkirakan Indonesia bakal menjadi negara pertama yang mengintegrasikan antara teknologi digital dengan transportasi kendaraan pribadi.
"Ini waktu yang tepat di Indonesia, teknologi ini kalau kita sukses akan menjadi yang pertama untuk mengakomodasi teknologi untuk kendaraan pribadi," pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda