Rumah Sultan Sepi Peminat, Tanda-tanda Resesi Makin Dekat?

Kamis, 13 Oktober 2022 - 14:39 WIB
Real Estate Indonesia menyebutkan tren pembelian rumah mengalami pergeseran. FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Industri properti tengah beradaptasi melakukan sejumlah strategi bisa bangkit dari keterpurukan. Perlambatan ekonomi global membuat pengusaha properti mengubah strategi.

Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida tren pembelian rumah saat ini berubah. Rumah golongan atas dengan harga Rp2 miliar ke atas sepi peminat.

"Mereka kebanyakan membeli rumah yang kecil, efektif dan tidak terlalu besar. Sehingga rumah yang lebih laku harga di bawah Rp2 miliar. Itu yang paling laku," ujar Totok saat dihubungi MNC Portal, Kamis (13/10/2022).



Menurut dia daya beli masyarakat sudah membaik meskipun sedang menghadapi ancaman resesi global. Perubahan tren pembelian rumah salah satunya dipengaruhi pemberian insentif pajak pertambahan nilai 50-100 persen untuk penjualan rumah hingga suku bunga rendah kredit kepemilikan rumah dan uang muka nol persen dan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).



Namun demikian, dampak diskon PPN DTP tahun ini kurang berjalan optimal. Sebab, ada batas waktu pengajuan pendaftaran untuk mendapatkan diskon tersebut.



"Tahun ini cuma sampai akhir Maret saja, kurang lebih 45 hari, itu yang membuat efektivitasnya turun, tapi karena batasan pendaftaran itu terjadi hambatan," jelasnya.
(nng)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More