Harga Minyak Sawit Melambung Nyaris 3%, Ini Pemicunya
Selasa, 25 Oktober 2022 - 11:59 WIB
JAKARTA - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) Malaysia hari ini menguat. Hal ini didukung kenaikan harga minyak nabati sejenis yang lebih kuat serta minyak mentah (crude oil) yang kian mahal.
Data Bursa Malaysia Derivatives Berhad (BMD) hingga pukul 11:02 WIB menunjukkan harga CPO kontrak Januari 2023 tumbuh 2,73% di MYR4.213 per ton, sedangkan untuk kontrak November nanjak 2,38% di harga MYR4.074 per ton.
Sementara itu, kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian China turun 0,71% sedangkan CPO-nya naik 0,3%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga naik tipis 0,04%.
Untuk diketahui, harga CPO dipengaruhi pergerakan harga minyak terkait dikarenakan mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Melansir Reuters, Selasa (25/10/2022), harga CPO Malaysia membukukan peningkatan lebih dari 7% pada pekan lalu di tengah kekhawatiran pasar terhadap badai dan risiko banjir selama musim hujan pada akhir tahun, yang biasanya berlangsung Oktober-Januari.
Hal itu berpotensi mengganggu aktivitas panen yang dapat menekan produksi. Stok yang rendah ditambah permintaan yang masif dapat memacu kenaikan harga di masa depan.
Sementara itu, harga minyak mentah yang bergerak fluktuatif namun tetap dalam kisaran yang mahal memberi sentimen terhadap harga minyak sawit mentah.
Pasalnya, harga minyak yang lebih mahal membuat pasar mempertimbangkan CPO sebagai bahan bakar alternatif.
Data Bursa Malaysia Derivatives Berhad (BMD) hingga pukul 11:02 WIB menunjukkan harga CPO kontrak Januari 2023 tumbuh 2,73% di MYR4.213 per ton, sedangkan untuk kontrak November nanjak 2,38% di harga MYR4.074 per ton.
Sementara itu, kontrak minyak kedelai di Bursa Dalian China turun 0,71% sedangkan CPO-nya naik 0,3%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade juga naik tipis 0,04%.
Untuk diketahui, harga CPO dipengaruhi pergerakan harga minyak terkait dikarenakan mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.
Melansir Reuters, Selasa (25/10/2022), harga CPO Malaysia membukukan peningkatan lebih dari 7% pada pekan lalu di tengah kekhawatiran pasar terhadap badai dan risiko banjir selama musim hujan pada akhir tahun, yang biasanya berlangsung Oktober-Januari.
Hal itu berpotensi mengganggu aktivitas panen yang dapat menekan produksi. Stok yang rendah ditambah permintaan yang masif dapat memacu kenaikan harga di masa depan.
Sementara itu, harga minyak mentah yang bergerak fluktuatif namun tetap dalam kisaran yang mahal memberi sentimen terhadap harga minyak sawit mentah.
Pasalnya, harga minyak yang lebih mahal membuat pasar mempertimbangkan CPO sebagai bahan bakar alternatif.
(ind)
tulis komentar anda