Hadapi Badai Resesi, Pemerintah Diminta Tunjukkan Sikap yang Tepat
Minggu, 30 Oktober 2022 - 19:00 WIB
JAKARTA - International Monetary Fund (IMF) dan World Bank menyebutkan bahwa ekonomi global di tahun depan akan relatif suram. Bahkan, official dari IMF pun sudah menyebutkan bahwa kondisi ekonomi global di 2023 akan "dark" atau "bleak".
"Jadi ini memang diprediksi terjadi di seluruh dunia, bukan khusus untuk Indonesia saja. Tapi untuk Indonesia, kondisinya relatif baik dibandingkan negara-negara lain di seluruh dunia," ujar ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Minggu (30/10/2022).
Kendati demikian, menurut Teuku, ekonomi Indonesia memang tetap akan melambat atau performanya turun dibandingkan tahun ini. Makanya, dia berpandangan bersikap terlalu optimistis pun juga kurang tepat.
"Optimistis pun bukanlah tone yang kemudian cukup baik, karena memang kondisi ekonomi akan melemah. Jadi lebih baik adalah kewaspadaan, dan itulah yang tampaknya akan terjadi di Indonesia bahwa ekonomi akan melambat," jelas Teuku.
Dia mengatakan, tone yang lebih baik adalah yang memang menyatakan kondisi sesungguhnya. Dia merasa bahwa tone optimistis kurang pas dalam merespons kondisi tersebut, karena kenyataannya ekonomi akan melambat, tapi tone suram pun tidak karena performa ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain.
"Sehingga memang yang lebih tepat adalah menjaga agar kewaspadaan ekonomi tetap ada sehingga nanti policy yang ditimbulkan dan sentimen masyarakat juga sesuai dengan kondisi yang ada," pungkasnya.
"Jadi ini memang diprediksi terjadi di seluruh dunia, bukan khusus untuk Indonesia saja. Tapi untuk Indonesia, kondisinya relatif baik dibandingkan negara-negara lain di seluruh dunia," ujar ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky kepada MNC Portal Indonesia di Jakarta, Minggu (30/10/2022).
Kendati demikian, menurut Teuku, ekonomi Indonesia memang tetap akan melambat atau performanya turun dibandingkan tahun ini. Makanya, dia berpandangan bersikap terlalu optimistis pun juga kurang tepat.
"Optimistis pun bukanlah tone yang kemudian cukup baik, karena memang kondisi ekonomi akan melemah. Jadi lebih baik adalah kewaspadaan, dan itulah yang tampaknya akan terjadi di Indonesia bahwa ekonomi akan melambat," jelas Teuku.
Dia mengatakan, tone yang lebih baik adalah yang memang menyatakan kondisi sesungguhnya. Dia merasa bahwa tone optimistis kurang pas dalam merespons kondisi tersebut, karena kenyataannya ekonomi akan melambat, tapi tone suram pun tidak karena performa ekonomi Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain.
"Sehingga memang yang lebih tepat adalah menjaga agar kewaspadaan ekonomi tetap ada sehingga nanti policy yang ditimbulkan dan sentimen masyarakat juga sesuai dengan kondisi yang ada," pungkasnya.
(uka)
tulis komentar anda