Meneropong Peluang Pasar Industri Alkes, OneMed Agresif Gandeng Mitra Global
Minggu, 30 Oktober 2022 - 13:58 WIB
Kedua, menambah jaringan distribusi dan memperkuat saluran online dan, Ketiga, OneMed juga mengeksplorasi peluang untuk meningkatkan pendapatan dan profitabilitas, termasuk melakukan merger dan akuisisi strategis dengan fokus pada perusahaan yang memiliki teknologi atau kemampuan produksi dalam kategori-kategori produk yang berdekatan.
Selain mengincar kemitraan di tingkat global, OneMed juga membangun kemitraan di tingkat nasional yang difokuskan untuk mengembangkan jalur distribusi dan memperkuat saluran saluran digital.
Adapun, Direktur Pemasaran OneMed, Louis Hartanto menjelaskan, ada dua strategi yang digunakan oleh perseroan, yaitu strategi inti dan strategi digital. Melalui strategi inti, OneMed akan terus menambah fasilitas penyimpanan dan pusat distribusi serta gerai-gerai penjualan.
“Dalam 5 tahun ke depan, kami berencana membuka 25 gerai baru dan 15 gudang penyimpanan serta 1 pusat distribusi nasional. Lokasinya ada di wilayah-wilayah utama, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung hingga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” papar Louis.
Sebagai catatan, per tanggal 31 Maret 2022 perseroan memiliki 1 pusat distribusi nasional yang terletak di Gresik, Jawa Timur, 20 kantor cabang dan fasilitas logistik, dan 11 kantor penjualan yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra.
Sementara itu, secara digital, OneMed tengah mengembangkan aplikasi penjualan serta pembelian serta memperkuat kemitraan dan kolaborasi digital dengan sejumlah platform startup, ecommerce dan pembayaran, di antaranya Tokopedia, Ovo, Shoppee, Halodoc, Lazada, dan Gopay.
Prospek Cerah Alat Kesehatan
Sebagai salah satu market leader alat kesehatan di Indonesia, per 31 Maret 2022 OneMed memiliki 3.200 SKU aktif dan 72 produk dengan merek terdaftar perseroan yang tersebar di 514 kota dan 34 provinsi.
Salah satu lini andalan perseroan dengan kontribusi terbesar, tercatat yaitu medical disposables & consumables, yang memiliki CAGR pertumbuhan pendapatan sebesar 114,5% pada rentang 2019—2021. Terkini atau per 31 Maret 2022, realisasi pendapatan dari bisnis peralatan medis sekali pakai dan bahan habis pakai mencapai Rp293 miliar.
Berdasarkan persentase, segmen yang berkontribusi paling besar pada pendapatan perseroan adalah kategori Medical Disposable and Consumables sebesar 64,6%, disusul Antiseptic and Dialysis (13,8%), Diagnostic and Equipment (13,6%), Biotechnology and Laboratory (4,2%), Hospital Furniture (2%), dan Walking Aids and Rehabilitation (1,8%).
Selain mengincar kemitraan di tingkat global, OneMed juga membangun kemitraan di tingkat nasional yang difokuskan untuk mengembangkan jalur distribusi dan memperkuat saluran saluran digital.
Adapun, Direktur Pemasaran OneMed, Louis Hartanto menjelaskan, ada dua strategi yang digunakan oleh perseroan, yaitu strategi inti dan strategi digital. Melalui strategi inti, OneMed akan terus menambah fasilitas penyimpanan dan pusat distribusi serta gerai-gerai penjualan.
“Dalam 5 tahun ke depan, kami berencana membuka 25 gerai baru dan 15 gudang penyimpanan serta 1 pusat distribusi nasional. Lokasinya ada di wilayah-wilayah utama, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bandung hingga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” papar Louis.
Sebagai catatan, per tanggal 31 Maret 2022 perseroan memiliki 1 pusat distribusi nasional yang terletak di Gresik, Jawa Timur, 20 kantor cabang dan fasilitas logistik, dan 11 kantor penjualan yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra.
Sementara itu, secara digital, OneMed tengah mengembangkan aplikasi penjualan serta pembelian serta memperkuat kemitraan dan kolaborasi digital dengan sejumlah platform startup, ecommerce dan pembayaran, di antaranya Tokopedia, Ovo, Shoppee, Halodoc, Lazada, dan Gopay.
Prospek Cerah Alat Kesehatan
Sebagai salah satu market leader alat kesehatan di Indonesia, per 31 Maret 2022 OneMed memiliki 3.200 SKU aktif dan 72 produk dengan merek terdaftar perseroan yang tersebar di 514 kota dan 34 provinsi.
Salah satu lini andalan perseroan dengan kontribusi terbesar, tercatat yaitu medical disposables & consumables, yang memiliki CAGR pertumbuhan pendapatan sebesar 114,5% pada rentang 2019—2021. Terkini atau per 31 Maret 2022, realisasi pendapatan dari bisnis peralatan medis sekali pakai dan bahan habis pakai mencapai Rp293 miliar.
Berdasarkan persentase, segmen yang berkontribusi paling besar pada pendapatan perseroan adalah kategori Medical Disposable and Consumables sebesar 64,6%, disusul Antiseptic and Dialysis (13,8%), Diagnostic and Equipment (13,6%), Biotechnology and Laboratory (4,2%), Hospital Furniture (2%), dan Walking Aids and Rehabilitation (1,8%).
Lihat Juga :
tulis komentar anda